MENU

Tuesday, July 26, 2016

Pasar Modal

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ)). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.
APA ITU INDEKS SAHAM ??
Umumnya di bursa saham dunia mengenal lebih dari satu indeks. Contohnya di AS, ada S&P500, Dow Jones, Nasdaq. Sedangkan di BEI, ada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Jakarta Composite Index (JCI), Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Sektoral, serta Indeks Individual. Selain indeks utama tersebut, indeks lainnya adalah Kompas-100 dan Bisnis-27.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian IHSG ?
2.      Apa Fungsi dari IHSG ?
3.      Bagaimana Perhitungan IHSG ?

C.     Tujan
1.      Untuk mengetahui apa itu IHSG
2.      Untuk mengetahui apa Fungi dari IHSG
3.      Untuk mengetahui Perhitungan IHSG


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian IHSG
Indeks Harga Saham merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Bahkan saat ini IHS tidak saja menampung kejadian-kejadian ekonomi, tetapi juga menampung kejadian-kejadian sosial, politik, dan keamanan. Dengan demikian, IHS dapat dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai dasar melakukan analisis statistik atas kondisi pasar terakhir (current market).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek.

IHSG merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek yang menjadi acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG ini bisa digunakan untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. ISHG juga melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa.

B.     Fungsi IHSG
Indeks harga saham merupakan indikator harga. Sebagai besaran statistik, indekshargasaham juga sering digunakan untuk menggambarkan dan meramalkankecenderunganpasar. Bagi pemodal, arti paling penting indeks harga saham adalah sebagai tolok ukur keuntungan (capital gain). Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Indeks memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1.      Penanda Arah Pasar
Boleh dibilang, Indeks merupakan nilai representatif atas rata-rata dari sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di BEJ dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Gampangnya, jika ingin melihat kondisi bursa saham saat ini, kita tinggal melihat pergerakan angka IHSG.

Jika IHSG cenderung meningkat seperti yang terjadi akhir-akhir ini, artinya harga-harga saham di BEI sedang meningkat. Sebaliknya, jika IHSG cenderung turun, artinya harga-harga saham di BEI sedang merosot. Sekedar catatan, persentase kenaikan atau penurunan IHSG akan berbeda dibanding dengan kenaikan atau penurunan harga masing-masing saham. Kadang ada kalanya peningkatan atau penurunan harga saham melebihi atau bahkan berlawanan dengan pergerakan angka IHSG.

2.      Pengukur Tingkat Keuntungan
Misalnya kita dapat menghitung secara rata-rata berapa keuntungan berinvestasi di pasar saham. Sekarang di tahun 2013, IHSG bernilai 4400. Lima tahun lalu IHSG bernilai 1400. Kita dapat menghitung secara sederhana berinvestasi selama 5 tahun dari tahun 2008-2013 menghasilkan keuntungan (4400-1400)/1400*100% = 214%. Secara rata-rata per tahun keuntungan berinvestasi di pasar saham adalah 214%. Berarti per tahun 42,8%. Angka tersebut belum termasuk keuntungan dari dividen.
Makalah Indek Harga Saham Gabungan



3.      Tolak ukur kinerja portofolio
Bila Anda memiliki reksadana atau portofolio saham, Anda bisa membandingkan kinerjanya dengan IHSG. Misalnya dalam 5 tahun terakhir IHSG naik sebanyak 214%. Kalau reksadana atau portofolio Anda kinerjanya di bawah angka tersebut, sebaiknya Anda perlu berganti strategi.

C.     Cara menghitung IHSG
Secara umum, ada dua cara untuk menghitung indeks saham.
1.      Cara pertama adalah dengan Price Weight / Simple Average. Rumusnya adalah sebagai berikut:
indeks = ∑P / Nd
Keterangan ;
Ø  P adalah harga saham.
Ø  Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang tercatat dalam suatu waktu tertentu.
 Metode ini dipakai untuk menghitung indeks saham Dow Jones (Dow Jones Industrial Average/DJIA). Jadi jumlah harga 30 saham langsung dibagi nilai dasar. Indeks ini tidak menggunakan pembobotan pada masing-masing saham karena karena DJIA merupakan indeks 30 saham terpilih di bursa New York. Sebanyak 30 saham yang masuk dalam DJIA diasumsikan telah memiliki bobot yang setara, sehingga penghitungan bobot dianggap tidak perlu lagi. Sebagai catatan, 30 saham ini boleh dibilang mewakili setiap industri di Amerika Serikat (AS) dan memiliki likuiditas transaksi yang tinggi.
2. Cara kedua adalah dengan menggunakan Capitalization Weight / Weighted Average. Cara inilah yang digunakan untuk menghitung IHSG dan S&P500. Rumusnya adalah:
indeks = (∑P x Q) / Nd x 100
keterangan ;
Ø  P adalah harga saham di pasar reguler.
Ø  Q adalah bobot atau jumlah masing-masing saham.
Ø  Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang tercatat dalam suatu waktu. Nilai dasar ini bisa berubah jika ada aksi korporasi yang menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah.
     Sederhananya, setiap saham dihitung terlebih dahulu kapitalisasi pasarnya. Kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi pasar untuk semua saham, lalu dibagi dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100. Menurut informasi, kapitalisasi pasar yang dijumlahkan ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI, karena ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam penghitungan indeks. Kenapa demikian? Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI. Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan dalam penghitungan IHSG.
Contoh kasus ;
Misalnya saham PR Astra Internasional (ASII) di tahun 2012 memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 277,31 triliun. Nilai ini merupakan 7% dari seluruh kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp 3.916 triliun. Dengan kapitalisasi pasar sebesar itu, kenaikan atau penurunan sedikit saja bisa memberi dampak lumayan pada IHSG. Oleh sebab itu, jika IHSG naik atau turun tajam, dapat dipastikan perubahan tersebut didorong oleh kenaikan harga-harga saham berkapitalisasi besar atau yang lebih dikenal sebagai Big Cap.
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan dari makalah yang penulis buat adalah bahwa masalah kasus Bank Century yang sedang terjadi dapat mempengarhui pergerakan harga saham perbankan yang ada di Indonesia khususnya.
Pengaruh pergerakan harga saham tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa factor bisa berasal dari factor internal dalam perusahaan itu sendiri dan factor eksternal.
Pergerakan IHSG sebelum kasus Century memang tidak menunjukan sentiment baik yaitu pada level 1.256,70. Beberapa bulan berikutnya IHSG mengalami kenaikan yang cukup bagus, pada saat kasus Century ini muncul IHSG berada pada posisi 2.511,54 ketika masalah Bank Century ini memuncak yang menyebabkan IHSG mengalami ketidak stabilan dan mengalami kemerosatan 2.431,39 dan bahkan bisa lebih rendah lagi. Yang dapat berpengaruhi pada saham – saham perbankan yang ada di Indonesia
IHSG saham perbankan pada saat – saat ini mengalami pasang surut dikarenakan kasus Bank Century ini masih belum dapat terselesaikan. Sehingga mengakibatkan para investor untuk bertahan dulu dalam melakukan investasi dalam bidang saham perbankan.









DAFTAR PUSTAKA
Buku Bacaan :
~Tono, J. ogianto2013. Teori Portiofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta.
~Anoraga,Panji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal Edisi Revisi. Jakarta:Rineka Cipta,2001.
Referensi Lainnya :
~http://www.juruscuan.com/investasi
~http://teorionline.wordpress.com/2012/03/03/jenis-jenis-indeks-saham-di-bei/


No comments:

Post a Comment