MENU

Tuesday, May 5, 2015

Komunikasi Hado



"Hado creates words. Words are the vibrations of nature. Therefore beautiful words create beautiful nature. Ugly words create ugly nature. This is the root of the universe". (Masaru Emoto)

Hado diartikan sebagai fluktuasi gelombang energi. Dasar teorinya adalah Mekanika Kuantum (Quantum Mechanics) atau Fisika Kuantum (Quantum Physics) tentang bentuk vibrasi (getaran gelombang) intrinsik tingkat atom pada semua benda. Getaran gelombang tersebut membentuk unit energi terkecil.

Sentanu (2007) mengatakan, ilmuwan fisika kuantum menjelaskan bahwa energi terhalus yang dinamakan quark, string atau biasa disebut quanta yang "tak tampak" perwujudannya ternyata merupakan bahan baku dasar dari semua benda yang "tampak" wujudnya. Energi quanta ini secara menyeluruh dan built-in menyelimuti dan merasuki semua benda yang tampak maupun tak tampak. Quanta adalah "bahan baku" semua benda di alam semesta. Luar biasanya, quanta bukanlah sembarang benda, tetapi lebih merupakan vibrasi energi yang memiliki kecerdasan dan kesadaran hidup.

Komunikologi

Dalam ilmu komunikasi, konsep komunikologi kurang populer. Apalagi diikuti kata hado di belakangnya. Komunikologi tiada lain adalah studi tentang ilmu komunikasi. Jadi komunikologi bukan hanya persoalan the science of communication, melainkan the study of the science of communication. Komunikologi adalah epistemologis dari communication as a science, menyangkut bagaimana memperoleh pemahaman tentang komunikasi sebagai suatu ilmu.

Selama ini, studi tentang ilmu komunikasi di seluruh perguruan tinggi di mana pun lebih terfokus pada human communication, sedikit sekali telaahan non-human communication. Dalam ilmu komunikasi, non-human communication dapat meliputi komunikasi dengan binatang (communication with animals), komunikasi dengan tanaman (biocommunication with plants), termasuk komunikasi dengan lingkungan (communication with the environment). Bidang-bidang itu dapat memperkaya taksonomi komunikologi.

Komunikologi hado sebenarnya merupakan studi komunikasi yang memadukan pendekatan "alamiah" alam (non-human) alam dengan "alamiah" manusia (human). Hado yang berarti gelombang energi ini secara alamiah bersifat netral, tetapi ketika mendapatkan pemaknaan manusia, hado tersebut dapat dikategorikan positif dan negatif.

Hado dapat mudah berpindah dan berubah, seperti secara fisik terjadi perubahan energi atas semua benda. Akan tetapi, tidak mudah energi ini dapat dilihat oleh manusia. Dengan demikian, komunikasi manusia melalui dan dengan hado alam semesta, memerlukan suatu studi yang khusus, untuk mengurai terjadinya suatu proses dialektika yang unik. Paling tidak, manusia perlu menyadari bahwa proses "alamiah" itu terjadi, dan manusia dapat mengambil manfaat daripadanya.

Uraian tentang komunikologi hado pada akhirnya secara aksiologis diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas human communication dan non-human communication. Misalnya atas dasar kesadaran akan hado, kita dapat mengeliminasi kegagalan memahami dan membina silaturahmi dengan orang lain (human communication) sekaligus mengeliminasi kerusakan alam dan lingkungan hidup (non-human communication).

Prinsip dasar hado

Masaru Emoto (2006) mengatakan, semua benda yang ada di muka bumi ini memiliki hado (vibrasi gelombang energi kuantum). Benda yang satu dapat menerima gelombang energi dari benda lainnya, jika masing-masing dalam frekuensi yang sama. Sebagai ilustrasi dapat dilakukan uji coba pada 3 buah garpu tala, yang intinya bahwa garputala akan mengeluarkan bunyi (berupa resonansi atau gaung) jika mendapat resonansi gaung pada frekuensi yang sama.

Dengan prinsip tersebut dapat diketahui bahwa benda-benda dengan hado yang sejenis dengan hado dalam diri manusia dapat membentuk resonansi yang sama. Sebaliknya, manusia dapat membentuk resonansi dengan hado yang datang dari benda-benda dengan hado yang sejenis. Setiap benda yang dimaksud adalah pada tingkat materi atom yang membentuk molekul, dan partikel subatom yang membentuk atom. Setiap partikel subatom tersebut mempunyai gelombang intrinsik tersendiri.

Berdasarkan prinsip kesamaan gelombang tersebut, lahirlah konsep homeopaty, yaitu penyembuhan melalui teori hado. Intinya, membuat proses penstabilan gelombang. Untuk mencapai kondisi seimbang (stabil), perlu diberi resonansi yang sama dengan bentuk gelombang yang diterima, tetapi pada posisi kebalikannya.

Konsep tersebut diilhami penelitian Yoshio Yamasaki, dkk. yang membuktikan "penggunaan suara untuk menghilangkan suara". Mereka berhasil menciptakan suasana tenang dengan menggunakan suara "tandingan" yang dapat menahan suara bising.

Tanpa menggunakan media air pun, secara alamiah manusia dapat berupaya pada meraih posisi kesehatan psikologis agar lebih stabil. Jika manusia mengalami gelombang (hado) negatif, seperti stres, khawatir, dan cemas ungkapkanlah kata-kata yang memiliki hado positif (yang dianggap sebagai gelombang kebalikannya dari gelombang negatif), seperti rileks, tenang, dan lega.

Jadi jika kita stres, ucapkanlah rileks atau jika kita khawatir ucapkanlah tenang dan jika kita cemas ucapkanlah lega. Dalam konsep hipnoterapi, tindakan tersebut merupakan tindakan sugestif untuk terapi penyembuhan diri.

Melalui konsep kesamaan frekuensi gelombang, pertanyaan yang mendasar adalah: betulkah gelombang energi manusia yang dipancarkan melalui kata-kata, suara, atau musik akan diterima air, direkam, dan "diterjemahkannya" dalam suatu bentuk perilaku tertentu? Emoto memerlukan studi eksperimen untuk menguji hipotesis bahwa "air mampu memahami kata-kata manusia".

Menurut Emoto, air paling "suka" jika manusia mengucapkan "terima kasih" sehingga membentuk molekul dirinya kristal yang indah. Hal yang unik adalah ternyata air "memahami" bahasa apa saja yang disampaikan manusia.

Sepanjang eksperimennya, Emoto menyimpulkan bahwa bentuk kristal terindah adalah jika air menerima kata-kata (baik diucapkan atau ditulis) "cinta dan terima kasih".

Emoto mengilustrasikan hubungan "cinta" dan "terima kasih", seperti komposisi H2O (untuk satu bagian oksigen ada dua bagian hidrogen) sebagai komposisi: untuk satu bagian cinta terdapat dua bagian terima kasih.

Kualitas komunikasi

Siapa yang menyangka bahwa suara merdu burung di dalam sangkar, sebenarnya adalah jeritan penderitaan burung tersebut? Itulah salah satu hasil riset doktoral Asep S. Adhikerana di Jurusan Ekologi Perilaku Burung, University of St. Andrews Inggris. Kita--manusia--sering kali tidak mampu berempati terhadap "jeritan" penderitaan binatang, sebaliknya lebih terbuai oleh sebuah keindahan suara dan kesenangan semata.

"Pesan" gelombang energi mereka tidak dipahami oleh gelombang energi manusia. Hado manusia tidak satu frekuensi dengan hado mereka. Oleh karena itu, komunikologi hado menawarkan konsep studi tentang keseimbangan pemahaman ilmu komunikasi sebagai suatu yang holistik, harmonis dan universal antara dunia manusia (human communication) dengan dunia alam semesta (non-human communcation).

Melalui uji coba yang dilakukan Emoto kepada air, pada hakikatnya menyadarkan kita akan komunikasi universal. Memahami perilaku perubahan molekul air menjadi kristal yang indah ketika menerima kata-kata positif ataupun bentuk yang mengerikan ketika terjadi sebaliknya, adalah memahami gejala alam yang mencerminkan juga perubahan "molekul air" dalam diri manusia, ketika seorang manusia berkomunikasi dengan sesamanya. Mengapa demikian?

Manusia adalah mahluk air. Ketika mulai terbentuknya manusia, telur yang dibuahi 96%-nya adalah air. Ketika janin di dalam rahim ibunda, manusia berenang di dalam "kubangan" air ketuban. Setelah dewasa, lebih dari 70% berat sel tubuh manusia adalah air sehingga seluruh kegiatan dalam sel berlangsung dalam lingkungan cair. Dengan demikian, tidaklah merendahkan martabat manusia jika dikatakan bahwa sesungguhnya manusia adalah "air yang hidup".

Jika kualitas air bergantung pada informasi yang diterimanya, konsekuensi logisnya adalah--manusia sebagai "air yang hidup"--sudah selayaknya mendapatkan informasi yang berkualitas baik. Apabila kualitas informasi yang diterima dan diberikan manusia baik, dia akan memiliki pikiran dan tubuh yang sehat, dan sebaliknya apabila kualitas informasinya buruk, akan buruk juga pikiran dan tubuhnya. Komunikasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan kesehatan fisik.

Adler & Towne (1987) menanyakan "why do we communicate?" Jawabannya adalah selain identity, social dan practical adalah karena physical needs, dengan ungkapan bahwa hadir atau tidak hadirnya komunikasi dalam kehidupan manusia berpengaruh kepada kesehatan fisiknya. Jika ingin tubuh kita sehat, perbaikilah kualitas komunikasi kita. Seandainya kalimat ini diperluas, maka: jika "tubuh" kelompok, keluarga, komunitas, organisasi, perusahaan, negara kita ingin sehat, perbaikilah kualitas komunikasinya!

Apabila seseorang sering kali melakukan komunikasi dengan hado negatif (misalnya permusuhan, bergunjing, gibah, atau fitnah), kemudian diterima dalam frekuensi yang sama oleh hado orang lain (didengarkan bahkan turut bergunjing, dan malah mengembangkannya), pada hakikatnya menyebabkan kondisi tidak sehat. Bahkan berakibat mempercepat kematian, seperti yang ditunjukkan hasil penelitian Michael Babyak dari Universitas Duke terhadap 750 orang kulit putih, secara longitudinal selama 22 tahun. Hasil penelitian Babyak dan kawan-kawan tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang terbiasa memusuhi orang lain (berkomunikasi negatif kepada orang lain), tidak suka berteman, dan mendominasi pembicaraan orang lain berpeluang 60% lebih tinggi menemui kematian pada usia dini dibandingkan dengan orang-orang yang berperilaku sebaliknya ramah, suka berteman, dan berbicara tenang.

Pada uji coba dengan air, Emoto menyimpulkan bahwa air lebih menyenangi kalimat yang sudah lampau dibandingkan dengan kalimat yang akan datang. Air lebih menyukai kalimat "terima kasih air, engkau telah menyehatkanku" ketimbang "semoga engkau air dapat menyehatkanku". Perilaku air tidak jauh berbeda dengan manusia, yang lebih merasa dihargai karena dianggap telah berbuat sesuatu yang bermanfaat, ketimbang masih dalam harapan orang lain.

Aktualisasi diri akan tercapai jika seseorang sudah memperoleh pengakuan akan prestasi yang dilakoninya, bukan berupa harapan akan memperoleh pengakuan.

Dalam konteks komunikasi, dikenal satu aksioma atau postulat, communication is irreversible mengingatkan kita supaya hati-hati jangan sampai membuat kesalahan menyampaikan pesan (seperti perkataan menyakitkan "kamu bodoh"), karena "pernyataan itu bisa dimaafkan, tetapi tidak bisa dilupakan" dan akan melekat sepanjang hayat dalam gudang memori kita.

Ternyata secara psikologis "dibiarkan tidak disapa" adalah bentuk "pesan" nonverbal yang tidak dapat dilupakan yang paling buruk dan paling menyakitkan. Kondisi ini sangat erat hubungannya dengan persoalan nilai-nilai kemanusiaan yang paling luhur yang menjadi pertaruhan manusia, eksistensi dan harga diri!

Paling tidak, melalui komunikologi hado, hikmahnya adalah kinilah saatnya kita membiasakan mengucapkan "terima kasih" kepada orang lain dan benda apa saja yang telah memberi manfaat sebagai salah satu bentuk penghargaan yang murah dan sederhana. Tetapi perilaku komunikasi itulah yang akan menjadi hado kristal yang sangat indah, dan tentu saja menyehatkan dan memperpanjang usia kita. Wallahualam.



MEDIA DAKWAH RASULULLAH


Dakwah artinya adalah seruan, ajakan, atau panggilan, mendakwahkan suatu keyakinan
Dakwah islamiyah artinya menyampaikan seruan islam, mengajak dan memanggil umat manusia agar menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup.
Tidak diragukan lagi bahwa berdakwah dengan sikap mulia mempunyai pengaruh besar terhadap audiens. Sikap mulia ini akan mendorong audiens banyak berfikir dan merenung sehingga tidak mustahil ia mendapat mengubah jalan hidupnya (dari jalan sesat pada jalan yang lurus). Nabi saw adalah manusia teladan yang mempunyai sikap-sikap mulia, sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam firmannya Q.S. Al-Ahzab : 21
a.      Berdakwah secara sembunyi (sirriyah)
Seperti yang diketahui dalam sejarah, kota makkah pada saat sebelum datangnya islam merupakan pusat kegiatan bangsa Arab. Disanalah terdapat ka’bah dan benda-benda lain. Seperti patung yang dapat dijadikan sarana dan objek peribadatan mereka upacara-upacara ritual yang berupa kemusyrikan sudah menjadi tradisi yang kuat dalam masyarakat.
Untuk mengubah semua itu bukanlkah hal yang mudah ia memerlukan orang yang mempunyai kepribadian yang tangguh dan bersikap bijak atau dengan kata lain orang-orang yang benar-benar telah mendapatkan hikmah dari Allah SWT. Sebagaimana firmannya, dalam surat  Al-Baqarah: 268
 Artinya: “”
Rasulullah saw memulai dakwahnya dengan sembunyi-sembunyi yang dimulai dari orang-orang terdekat. Dari keluarga sahabat dan orang-orang baik yang dikenalnya…mereka mengetahui bahwa Nabi adalah seorang yang baik dan jujur. Karena itu ajakan beliau mendapat ajakan positif dari mereka-mereka yang menerimanya. Mereka ini dikenal dengan sebagai (As sabiqun Al-Awwalun). Generasi pertama yang masuk Islam orang pertama masuk islam.
Dengan cara sembunyi-sembunyi Nabi Acapkah berkumpul dengan mereka guna memberi ajaran dan bimbingan tentang islam. Strategi dasar rasulullah pada saat itu adalah melakukan pembinaan aqidah sebagai landasan yang kuat sebagai yang dapat membentengi mereka dari serangan kaum kafir. Beliau sering berkumpul dengan mereka ditempat-tempat yang sekiranya tidak dapat ketahui kaum kafir.
Adapun tempat yang dijadikan sebagi tempat peribadatan antara rasul dan para pengikutnya adalah ditempatnya atau dirumahnya Arqam bin Abil Arqam Al-Makhzumi yang sering dijadikan tempat pertemuan rahasia tersebut. Ditempat inilah nabi saw mengajarkan ajaran islam kepada para pengikutnya. Selain dirumah Arqam Nabi juga sering bertemu dengan mereka dirumah para sahabat yang lain antara lain dikediaman sa’id bin zaid. Namun rumah Arqam dipilih nabi sebagai basis utama dari gerakan dakwahnya. Dengan dakwahnya seperti yang demikian ditempuh dengan lama tiga tahun.
Pada fase ini terbentuklah komunikasi kaum beriman atas dasar persaudaraan, tolong-menolong, saling menyampaikan risalah dan mengatur posisi. Ketika hamzah bin Abdul Muthalib paman Nabi dan sebagian pemuka Quraisy, termasuk Umar Bin Khatab masuk Islam, maka bertambah kuatlah barisan umat Islam. Ketika itu turunlah ayat. Ketika itu turunlah Q.S. Al-Hijr: 94-96.
Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah swt telah menunjukkan hikmah kepada Nabinya yang mulia. Allah memerintahkan Nabi agar tidak lagi menyampaikan dakwah dengan cara sembunyi-sembunyi melainkan dengan terang-terangan.
Setelah posisi atau barisan umat Islam kuat, barulah Allah memerintahkan rasulnya untuk berdakwah secara terang-terangan. Hal ini tentu saja mendapat perlawanan dan pertentangan dari kaum quraisy seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh umat islam.
b.      Berdakwah Secara Terang-Terangan
Mula-mula Allah memerintahkan nabi agar berdakwah dilingkungan terdekat. Firmannya Q.S. Asy-Syura : 214-216.
Rasulullah memerintahkan perintah tersebut dengan sikap tindakan yang bijak Allah memuji kebijakan keberanian dan keikhlasan beliau dalam berdakwah dijalannya.
Beliau mengecam perbuatan syirik dan pelakunya serta merendahkan mereka hingga hari kiamat. Diantara sikap-sikap bijak beliau adalah sebagai berikut;
1.      Keberanian beliau ketika berseru dibukit safa
Ibnu Abbas dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim mengisahkan bahwa ketika turun ayat ayat wa andzir ‘asyirataqul aqrabain(lihat ayat diatas) Nabi kemudian naik kebukit safa dan berseru “wahai Bani Fahr! Wahai bani ‘Ady!”. Ketiak mendengar seruan itu hamper semua orang dari dua kelompok pemuka quraisy tersebut berkumpul. Didalam kelompok tersebut terdapat Abu lahab dan pembesar Quraisy lainnya. Setelah semuanya berkumpul, nabi bertanya kepada mereka, “bagaimana pendapat kalian seandainya aku katakana bahwa ada seekor kuda dibalik bukit yang ingin mengubah nasib kalian, apakah kalian akan membenarkan aku?” mereka menjawab, “ya kami tidak pernah melihat engkau berdusta.” Selanjutnya beliau berkata “sungguh akan aku beri peringatan kepada kalian tentang siksa yang sangat pedih!”. Mendengar ucapan beliau, lalu Abu Lahab berkata “celakalah engkau ya Muhammad! Apakah hanya untuk mendengar ocehanmu ini engkau kumpulkan kami ketempat ini?”. Dari peristiwa ini, turunlah surat Al-Lahab : 1-2



CARA KERJA SISTEM KOMPUTER DAN SIKLUS PENGOLAHAN DATA DALAM KOMPUTER


A.   SISTEM KOMPUTER
Perangkat komputer bisa difungsikan harus secara komprehensif (kompak dan bersama-sama) dalam melaksanakan tugasnya yaitu dalam mengolah data atau informasi. Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data agar menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan yang saling mendukung untuk bekerjasama. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tidak akan bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya.
1)    Hardware
Peralatan pisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara pisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan. Contoh : Monitor, CPU, Keyboard, dan lainnya. Jika dipilah berdasarkan fungsinya, perangkat-perangkat yang terdapat pada system komputer dapat dibedakan menjadi lima jenis sebagai berikut.
1.    Alat Input
Alat input atau input device adalah perangkat keras yang berguna untuk memasukan data ke komputer. Data itulah yang selanjutnya akan diproses. Didalam perangkat ini terdapat sinyal input maupun sinyal maintenance. Sinyal input berupa data-data, baik yang berupa huruf, angka, gambar, maupun suara yang dimasukkan ke dalam sistem komputer. Sinyal Fungsi dan Proses Kerja Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi 37 maintenance berupa program untuk mengolah data yang dimasukkan. Dengan demikian,alat input berfungsi untuk memasukkan data dan memasukkan program. Berikut ini contoh-contoh alat input.
a.    Keyboard
Keyboard adalah perangkat input berbentuk papan ketik yang memiliki tuts atau tombol huruf, tombol angka, tombol karakter khusus, dan tombol fungsi. Keyboard merupakan alat input utama dalam sistem komputer karena hamper semua instruksi komputer dapat kita inputkan melalui keyboard. Ada beberapa jenis keyboard yang biasa kita temui, antara lain keyboard 83 tombol, 101 tombol, 102 tombol, 104 tombol, dan 109 tombol.
b.    Mouse
Mouse sangat penting peranannya dalam sistem komputer yang berbasis GUI (Graphical User Interface), antarmuka yang terdapat pada sebagian besar komputer masa kini. Mouse digunakan sebagai alat untuk menunjuk dan menjalankan perintah pada menu-menu yang tampak pada layar monitor. Alat ini memiliki dua tombol klik dan satu tombol scroll. Tombol kiri biasanya digunakan sebagai tombol perintah, sedangkan tombol kanan digunakan sebagai tombol shortcut. Tombol scroll digunakan untuk menggulung layer sehingga kita dapat berpindah halaman secara cepat.
38 Fungsi dan Proses Kerja Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
a.            Joystick digunakan untuk memasukkan perintah pada saat kita menjalankan game komputer. Bentuk joystick menyerupai sebuah tongkat yang dapat kita gerakkan ke beberapa arah, dan dilengkapi dengan tombol-tombol di bagian atas.
b. Trackball memiliki fungsi sama seperti joystick, yaitu untuk memasukkan perintah pada saat kita memainkan game komputer. Pada alat ini terdapat bola berukuran cukup besar sehingga mudah digerakkan saat bermain game.
c. Scanner adalah alat untuk memindai atau menyalin dokumen tercetak seperti gambar, foto,atau tulisan menjadi data digital yang dapat diproses oleh komputer.
40 Fungsi dan Proses Kerja Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
a. Touch screen atau layar sentuh adalah alat masukan yang memungkinkan kita memasukkan data maupun instruksi ke komputer melalui sentuhan. Anda dapat menjumpai touch screen di tempat-tempat umum yang menyediakan informasi untuk umum atau di mesin ATM.
b. Kamera video atau sering disebut camcorder adalah alat untuk merekam objek bergerak hingga menjadi file video atau film. Camcorder termasuk alat input. Hasil rekaman dapat ditransfer ke komputer dan diolah dengan perangkat lunak khusus. Hasilnya kemudian dapat kita salin ke cakram CD atau DVD.
c. Kamera, Sebagian besar kamera foto yang beredar saat ini merupakan kamera digital. Kamera digital lebih mudah digunakan karena karena tidak menggunakan kertas film. Pengguna dapat mengambil gambar sebanyakbanyaknya tanpa perlu takut gagal karena gambar yang buruk dengan mudah dapat dihapus. Di samping itu, file foto digital lebih mudah dipindahkan.
2. Alat Proses
Proses kerja komputer merupakan satu rangkaian kerjasama antar beberapa komponen.Kinerja komputer tidak ditentukan atau didominasi oleh suatu alat, namun paduan dari sejumah komponen. Di bawah ini adalah alat-alat proses yang digunakan oleh computer untuk mengolah data.
a.    Prosessor
Processor adalah alat utama yang berfungsi mengolah data secara digital. Prosessor sering dijuluki otak komputer. Perkembangan komputer tidak terlepas dari perkembangan prosessor dari tahun ke tahun. Bahkan seri komputer dikendalikan oleh seri prosessor keluaran terbaru.
b.    RAM (Random Access Memory )
RAM adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses seketika tanpa 42 Fungsi dan Proses Kerja Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi mempedulikan letak data tersebut dalam memori. Ini berlawanan dengan sequential memory (memori urut), seperti pita magnetik, disk dan drum, di mana gerakan mekanikal dari memori tipe ini memaksa komputer untuk mengakses data secara berurutan.
c.    Mainboard
Mainboard merupakan papan elektronik untuk meletakkan berbagai macam komponen komputer seperti prosessor, RAM, dan komponen lain. Meskipun mainboard tidak secara langsung tergolong sebagai alat proses, namun keberadaannya sangat penting dalam komputer. Fungsi mainboard antara lain mengorganisasikan, mengatur dan menentukan alat yang terpasang pada komputer. Chipset dan program BIOS yang terdapat pada mainboard berfungsi untuk mengatur dan mengkomunkasikan data maupun informasi yang diproses di komputer.
3. Alat Simpan
a. Harddisk
Harddisk atau harddrive adalah media penyimpanan yang terletak di dalam kotak CPU. Alat ini memiliki piringan keras yang terbuat dari logam di dalamnya sehingga disebut cakram keras. Harddisk diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold Johnson, pada 1956. Pada saat itu hardisk terdiri dari 50 piringan dengan ukuran 0,6 meter, memiliki kecepatan 1.200 rpm (rotation per minutes) dan kapasitas 4,4 MB (4,4 juta byte). Kapasitas yang terbilang sangat kecil untuk ukuran saat ini. Perkembangan hardisk begitu pesat. Dari ukuran 0,6 meter menjadi hanya 0,6 centimeter,dari kapasitas 4,4 MB, kini sudah mencapai 1 TB (terabyte atau 1 trilyun byte) dengan kecepatan hingga 10.000 rpm. Saat ini hardisk tidak hanya ditempatkan di dalam kotak
b.    CD/DVD-ROM
CD/DVD-ROM adalah alat yang digunakan untuk membaca cakram CD atau DVD. Pada awalnya alat ini hanya bisa membaca data saja. Perkembangan teknologi membuat CD/DVD drive dapat menulis atau merekam data pada cakram CD atau DVD. CD-ROM atau DVD-ROM yang sanggup menulis ke cakram CD/DVD disebut CD writer atau DVD writer. Secara fisik antara Cdrom dengan DVDrom sama. Hanya saja kemampuannya yang berbeda. DVDrom sanggup membaca data cakram cd. Namun sebaliknya Cdrom tidak sanggup membaca cakram DVD.
c.            USB flashdisk
Media penyimpanan USB flashdisk lebih populer disebut flashdisk. Bentuknya kecil dengan port USB di ujungnya untuk menghubungkan diri dengan komputer. Kapasitas penyimpanan data sebuah flashdisk cukup besar, mulai dari ratusan megabyte hingga beberapa gigabyte. Ukuran yang kecil dan sifatnya yang mudah dibawa membuat flashdisk menjadi peralatan wajib bagi pengguna komputer yang harus sering memindahkan data.
d.    Disket
Disket merupakan media penyimpanan data yang terbuat dari cakram magnetik lentur (floopy). Kapasitasnya yang kecil, yakni 1,44 MB, membuat disket tidak banyak lagi digunakan pada masa kini, kecuali untuk beberapa keperluan khusus.
e. Optical disk
Optical disk atau yang sering disebut CD atau DVD merupakan media penyimpanan berbentuk cakram berdiameter 120 mm dengan lubang berdiameter 15 mm di tengahnya. Secara fisik, CD dan DVD sangatlah mirip. Namun kapasitas penyimpanan data keduanya terpaut jauh. CD hanya mampu menyimpan data hingga 700 MB, sedangkan DVD mampu menyimpan data hingga 4,7 GB, bahkan 17 GB.
4. Alat Output
Informasi yang telah diproses oleh komputer ditampilkan kepada pengguna melalui alat output. Beberapa alat output yang banyak digunakan dalam system komputer adalah sebagai berikut.
a.    Monitor
Monitor adalah alat output utama dalam sistem komputer yang berfungsi menampilkan perintah maupun hasil pengolahan data secara langsung. Dewasa ini kita mengenal dua jenis monitor, yakni monitor CRT (Cathode Ray Tube) dan monitor LCD (Liquid Crystal Display). Besar kecilnya refresh rate monitor dapat kita atur melalui sistem operasi komputer.
b.    Printer
Printer adalah alat untuk menampilkan hasil pengolahan data dalam bentuk cetakan. Hasil cetakan dapat berupa teks, angka, maupun gambar. Ada tiga jenis printer yang saat ini beredar di pasaran, yakni printer dot matrix, printer inkjet, dan printer laser. Printer dot matrix adalah jenis printer yang menggunakan pita dan alat tulisnya berupa jarum, mirip dengan mesin ketik. Meski printer ini sudah jarang digunakan, namun kalangan bisnis dan perkantoran masih banyak yang menggunakan karena hemat tinta dan dapat memghasilkan cetakan rangkap (misalnya untuk faktur dan kuitansi). Printer inkjet adalah printer yang menggunakan tinta cair yang disemprotkan ke atas kertas sesuai pola yang ditentukan oleh komputer. Printer laser adalah jenis printer yang menggunakan tinta serbuk, serupa dengan mesin fotocopy. Tinta serbuk tersebut disemprotkan ke atas kertas dan dipanaskan hingga suhu tertentu agar melekat. Di antara ketiga jenis printer tersebut, printer laser memiliki kualitas cetakan yang paling baik. Ukuran kecepatan mencetak sebuah printer biasanya dinyatakan dalam satuan cps (character per second), lpm (line per minute) atau ppm (page per minute).
c.    Proyektor LCD
Proyektor LCD adalah alat yang berfungsi menampilkan objek yang dihasilkan computer ke bidang lain yang lebih besar, misalnya layar presentasi atau tembok. Alat ini biasanya digunakan sebagai alat bantu saat presentasi dan rapat maupun sebagai media pembelajaran. Selain dihubungkan ke komputer, alat ini dapat juga dihubungkan ke VCD/DVD player sehingga dapat difungsikan sebagai home theater. Ukuran kekuatan sinar yang dipancarkan proyektor LCD proyektor biasanya dinyatakan dalam satuan ANSI lumens. Semakin besar ANSI lumens, semakin tinggi pula intensitas cahaya yang dipancarkan suatu proyektor LCD.
d.    Speaker
Speaker merupakan alat output audio. Fungsinya mengeluarkan suara dari pengolahan data audio yang terjadi di dalam komputer. Saat ini, komputer tidak hanya berfungsi sebagai alat komputasi, namun juga menjadi media hiburan. Tidak heran jika produk-produk speaker aktif untuk computer memiliki kualitas suara yang bagus.
5. Periferal
Kartu jaringan (Network Interface Card) NIC atau Network Interface Card adalah kartu jaringan yang berfungsi menghubungkan satu komputer dengan komputer lain. Ada dua jenis kartu jaringan, yaitu kartu jaringan yang menyatu dengan mainboard (onboard) dan kartu jaringan yang harus ditambahkan pada slot PCI yang terdapat pada mainboard.
a.    Modem
Modem berfungsi menghubungkan satu komputer ke komputer lain atau ke Internet melalui jalur telepon. Modem yang merupakan singkatan dari modulator demodulator mampu mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Pada umumnya, modem memiliki kecepatan 56 kbps. Ada dua jenis modem yang banyak kita jumpai, yakni modem internal dan modem eksternal. Modem internal adalah modem yang terpasang pada mainboard komputer di dalam kotak CPU, sementara modem eksternal adalah modem yang dihubungkan melalui port USB atau port serial dan terletak di luar kotak CPU.
b.    Hub
Hub atau disebut juga switch hub adalah sebuah alat yang digunakan sebagai terminal jaringan komputer yang menggunakan kabel UTP. Jumlah port yang dimiliki hub bervariasi, mulai dari 8, 12, 16, 24 hingga 32 port. Semakin banyak port yang dimiliki suatu hub, semakin banyak pula computer yang dapat dihubungkannya.
c.    UPS
UPS atau Uninterupted Power Supply adalah sebuah alat yang berfungsi memberikan tenaga listrik cadangan pada saat listrik PLN tiba-tiba padam. Dengan UPS, computer masih akan tetap hidup selama beberapa saat ketika listrik padam sehingga kita berkesempatan menyimpan file dan mematikan komputer melalui prosedur yang benar.
2)    Software
Suatu prosedur pengoperasian dari komputer itu sendiri ataupun pelbagai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya. Contoh : Sistem Operasi Windows dan Linux, Bahasa Program Pascal dan visual basic, Paket Microsoft Office, dan lain sebagainya.
3)    Brainware
Orang-orang yang bekerja secara langsung dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu, ataupun orang-orang yang tidak bekerja secara langsung menggunakan komputer, tetapi menerima hasil kerja dari komputer yang berbentuk laporan
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi dari sistem komputer adalah kumpulan dari elemen-elemen komputer (Hardware, software, brainware) yang salin berhubungan (terintegrasi) dan saling berinteraksi untuk melakukan pengolahan data dengan tujuan menghasilkan informasi sesuai dengan yang diharapkan.
B.    CARA KERJA DARI SISTEM KOMPUTER
Tahapan dari cara kerja sistem komputer adalah data yang telah didapatkan dan dikumpulkan dimasukkan oleh pemakai atau pengguna (brainware) pada perangkat input (input devices), kemudian dengan metode tertentu data yang di-input-kan diolah atau diproses oleh perangkat proses (process devices) dan selanjutnya dihasilkan informasi oleh perangkat keluaran (output devices). Jadi pada dasarnya perangkat keras (hardware) komputer dibagi menjadi 3 perangkat utama yaitu input device, process devices, dan output devices.
Untuk memahami bagaimana siklus dari pengolahan data pada system computer sebaiknya dipahami dulu apa itudata dan informasi.
a)    Definisi Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
b)    Definisi Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.


C.   Siklus Pengolahan Data
Sistem komputer dalam melakukan operasi pengolahan data terdiri dari tiga tahap dasar yaitu pemasukan data (input), pengolahan data (processing), dan mengeluarkan hasil (output). Untuk melangkah antara tahap satu ke tahap berikutnya pada perangkat keras yang digunakan (hardware), harus diperintahkan atau dikendalikan oleh pemakai atau pengguna (brainware), dengan menggunakan operasi atau perintah tertentu berupa perangkat lunak (software) pada komputer.
Tahap pengembangan dari pengolahan data dasar diatas yaitu ditambah dengan perangkat penyimpan data atau informasi (storage devices), dan dibentuk dengan model siklus pengolahan data (data processing cycle)

Origination :
Proses pengumpulan data yang berupa proses pencatatan data ke dokumen dasar
Input :
Proses memasukan data ke dalam proses komoputer melalui alat input (input device)
Processing :
Proses pengolahan data dengan alat pemroses (processing device) yang berupa proses menghitung,membandingkan, mengklasifikasikan,mengurutkan, mengendalikan, atau mencari di storage
Output :
Proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data dengan menggunakan alat output (output device), yaitu berupa informasi.
Distribution :

Proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi

KONSELING SEBAGAI TEKNIK HUMAN RELATIONS

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah mahluk yang ciptakan dengan sesempurna mungkin, dengan diberikan suatu kemampuan berpikir, berakal, perasaan, kasih sayang dan lain sebagainya. Sehingga menjadikan hidup itu sebagai suatu soal permasalahan yang berada didalamnya antara sang pencipta dan hambanya. Sehingga menjadi suatu fenomena yang sangat indah dan berharga dalam kehidupan manusia itu. Namun, terkadang tidak semua manusia bias menikmati keindahan terebut atau mereka menikmatinya dengan jalan yang lain yang dianggap jalan tersebut dapat menjadi jawaban atas masalah dan keindahan kehidupan tersebut.
Dalam hal inilah manusia diciptakan dengan berbeda-beda pemikiran, berbeda pendapat dan lain sebagainya sehingga manusia yang satu dengan yang lain memiliki suatu kepribadian atau persona dalam mengemban masalah tersebut. Dari situlah terjadi perselisihan yang menjadi timbulnya suatu permasalahan.
Setiap manusia yang dilahirkan kemuka bumi ini, dia sudah mempunyai masalah yang besar yang sebenarnya yang harus dihadapi kedepannya, jika dikaji dalam penciptaan manusia itu dalam kitabnya. Karena sejak dalam kandungan ibu kita, segala pernak-pernik kehidupan sudah ditampakkan dalam diri kita bagaimana kita menetapkan suatu kehidupan yang indah lagi mengindahkan, susah lagi memberatkan, semuanya itu sudah disepakati antara diri sendiri dengan sang pencipta. Nah, terkait dengan hal demikianlah ketika di lahirkan kedunia, kita akan berhadapan dengan masalah-masalah yang akan kita hadapi walau masalah tersebut ada yang besar dan ada yang kecil.
Disinilah para pemakalah memcoba meringkas dan membahas mengenai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik yang besar maupun yang kecil yang sering timbul pada kehidupan manusia. Sehingga masalah tersebut terkadang ada yang mudah diselesaikan dengan cepat dan terkadang masalah tersebut tuntas dengan jangka waktu yang sangat lama. Dari sini coba kita renungi dan pahami bahwa bagaimana sebenarnya kehidupan yang dipenuhi dengan banyak masalah. Mudah-mudahan dapat bermanfaat dan mencoba menyadari diri sendiri, kelebihan terkadang datang dengan sendirinya yang meliputi dari kekurangan kita.

BAB II
PEMBAHASAN
KONSELING SEBAGAI TEKNIK HUMAN RELATIONS
Konseling (counselings) merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam human relations. Ditinjau dari segi komunikasi konseling adalah komunikasi antar persona. Yang bertindak sebagai konselor (counselor)adalah manajer atau pemimpin kelompok karya (kepala bagian, kepala seksi, supervisor. dsb) sedang konseli (counselee)-nya adalah karyawan yang menghadapi suatu masalah atau yang mendrerita frustasi.
Tujuan konseling ialah membantu para karyawan memecahkan masalahnya sendiri. Memecahkan masalah yang bersangkutan dengan karyawan, atau mengusahakian adanya suasana yang menimbulkan keberanian untuk memecahkan masalah yang mungkin ada. Ini tidak berarti, konselor memberikan arah yang khusus untuk dituruti oleh konseli. Konselor hanya memberikan nasehat. Konseli sendiri yang harus mengambil kesimpulan dan keputusan berdasarkan jalan yang dipilihnya sendiri. Jadi, konselor membantu konseli memperoleh pengertian tentang masalahnya. Selama masalahnya itu belum dimengerti dengan jelas untuk dihadapinya dengan jujur. Tidak akan dapat diambil langkah-langkah untuk memecahkannya. Aspek ini menyangkut perasaan. Konselor akan sukses, bila ia mengetahui “frame of reference” konseli.
Dalam kegiatan human relation ada dua jenis konseling yang dapat dilakukan oleh seorang manajer atau pemimpin kelompok karya. Ini tergantung dari pendekatan (aproach) yang dilakukan. Kedua jenis tersebut ialah Konseling yang langsung terarah (directive counseling) dan konseling yang tak langsung terarah (non-directive counseling).
A.    Konseling Terarah (Directive Counsling)
Konseling jenis ini sering dinamakan juga dengan the councelor-centered approach, yakni konseling pendekatannya terpusatkan kepada konselor. Dalam cara konseling seperti ini aktivitas yang utama terletak pada konselor. Pertama-tama konselor berusaha agar terjadi hubungan yang akrab, sehingga konseli menaruh kepercayaan kepadanya. Selanjutnyaia mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam rangka mengumpulkan informasi. Data yang ia peroleh ia analisis untuk pada tahap pada berikutnya melakukan diagnose, berusaha memahami masalah yang memberati konseli.untuk mengetahui diagnose yang tepat konselor memahami fakta yang berhubungan dengan masalahnya itu. Jjika konseli mengemukakan kesulitannya kepada konselor, maka konselor harus merasa pasti bahwa itulah masalah yang dihadapi konseli, yang menyebabkan konseli menderita frustasi, kecewa disebabkan tak dapat mengatasi kesulitannya. Konselor harus mengerti benar-benar mengenai data yang diperolehnya itu sehingga ia dapat melakukan interprestasi. Hanya bila ia mengerti dan dapat melakukan interprestasi, ia dapat memberikan nasehant-nasehat dan sugesti kepada konseli. Syarat-syarat sugesti ialah kepercayaan. Konseli akan kena sugesti, kalau ia menaruh kepercayaan kepada konselor; kalau konselor mempunyai kelebihan pengalaman dan pengetahuan dari konseli, dan bila tingkah laku konselor tidak tercela. Apabila konseli sudah bias dikuasai untuk memecahkan masalahnya (problem solving) tidaklah akan sukar. Akan tetapi untuk sampai kesitu, konselor perlu memahami sedikit  banyak psikologi, terutama psikologi tentang kepribadian (psychology personality).
B.     Konseling Tak Terarah (Non-Directive Counseling)
Konseling jenis ini disebut juga dengan the counselee centered approach (pendekatan yang terpusatkan pada konseli). Jenis ini dapat digunakan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan yang mendala tentang psikologi. Dibandingkan dengan “counslee centered approach counseling” yang tradisional itu, “counselee centered approach counseling” lebih ampuh dalam membantu karyawan yang menderita frustasi.
Dalam konseling jenis ini, aktivitas utama terletak pada pihak konseli sedang aktivitas konselor hanya berusaha agar konseli merasa mudah untuk memimpin dirinya sendiri. Konseli dibantu untuk merasa dirinya bebas untuk menyatakan isi hatinya, atau membicarakan sikapnya, untuk mengemukakan antagonismenya yang tertekan, keragu-raguannya, perasaan sedihnya, dan sebagainya. Dalam mengemukakan itu semua tidk dipaksa.

Meskipun dikatakan “non directive”, maksud konselor tetap hendak membantu konseli untuk mendiagnose gangguan jiwanya dan berusaha menghilangkan motif-motif yang menyebabkan gangguan itu.
Konselor berusaha agar konseli mencari jalan keluar sendiri dari kesukaran-kesukarannya. Untuk itu konselor menciptakan suatu suasana psikologis yang memungkinkan adanya saling mengerti, antusiasme, dan sikap ramah-tamah; suasana yang memungkinkan konseli untuk menyelidiki dirinya lebih dalam. Dalam dialog dari hati-kehati itu, konselor mendorong konseli untuk menyelidiki dirinya lebih dalam. Dengan mencetuskan isi hatinya itu, konmseli akan mengoreksi dirinya, mengingat-ingat hal-hal yang pernah dialaminya, dan memahami pengalaman-pengalaman itu. Dengan demikian motif-motif yang konstruktif akan lebig jelas baginyua, dan ia merasa kebutuhan akan motif-motif tesebut. Berdasarkan motif-motif tersebut dia kana memilih dengan bebas cara bertingkah laku yang baik; dan ia akan meninggalkan motif-motif dan cara bertingkah laku yang selama ini telah menggangunya.
Dalam Tanya jawab itu tugas konselor memang tidak mudah. Ia harus menyingkirkan sikap super, sedang persoalannya ia harus ditinjau dari dasar pihak konseli. Ia harus sanggup menempatkan diri konseli.
Norma R.F Maier dalam bukunya “Principles of Human relations” menyatakan, bahwa tujuan non-directive counseling adaalah memperoleh keringanan dari penderitaan, melokalisir dan memecahkan masalah, dan membetulkan cara pemecahan masalah. Jelasnya dalah sebagai berikut:
1.      Memperoleh keringanan dari penderitaan
Penderitaan disini ialah frustasi. Seseorang menderita frustasi , jika ia berada dalam situasi masalah (problem situation), yakni ia berada dalam keadaan terpkasa harus mengahadapi masalah, tetapi saat itu ia tidak mampu memecahkannya. Jika ia dalam situasi menghadapi masalah itu berada dalam kondisi yang menyenangkan, maka ia akan menghadapinya dengan tingkah laku memecahkan masalah (problem solving behavior). Akan tetapi, bila pada saat terdapat tekanan-tekanan, dan usaha memecahkan masalahnya akan gagal, maka problem solving behavior itu akan diambil-alih oleh emosi-emosi kemarahan dan ketakutan. Ini akan menimbulkan rasa permusuhan, kelakuan kekanak-kanakan atau bersikap keras kepala. Akibatnya akan lebih parah lagi, bilamana dalam situasi seperti itu orang lain tersangkut olehnya.
Untuk membetulkan kondisi frustasi ini, konselor harus berusaha mengalihkan kembali kekondisi yang mengandung niat untuk memecahkan masalah. Kalau ini berhasil, sekursang-kurangnya telah terbina kemungkinan untuk memecahkan masalah. Ini dapat dilaksanakan dengan baik, yakni dengan jalan membuat frustasinya itu dinyatakan (expressed). Dalam hal ini halangan-halangan untuk menyatakan perasaannya dengan bebas harus disingkirkan.
Mungkin saja seorang karyawan dihinggapi rasa permusuhan terhadap seorang karyawan lainnya. Jika rasa permusuhannya itu dapat dibebaskan, maka ia akan merasa dirinya lebih baik; dan selanjutnya cenderung akan menganggap kondisinya itu lebih sebagai masalah daripada sebagai perbuatan orang lain kepadanya. Sebelum keadaan pikirannya seperti itu dapat diperoleh, ia tidak akan mampu untuk menerima sugesti yang konstruktif; dan setiap sugesti untuk merobahnya akan ia hadapi dengan rasa marah atau perasaan tersinggumng. Bagi orang yang sedang menderita frustasi, setiap sugesti yang akan mengubahnya, akan dianggap sebagai suatu serangan. Dan ini malahan akan membuat kondisi yang akan diperbaiki lebih buruk lagi.jadi, agar konselor menjadi penolong bagi konseli yang frustased. Maka konselor harus menciptakan situasi dimana perasaan-perasaan konseli mudah dinyatakan sambil tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan.
2.      Melokalisasikan dan memecahkan masalah
Jika seseorang berhasil dapat mengurangi frustasinya, ia akan dapat membuang perasaannya sendiri dan mencari sumber kesulitannya. Tetapi bila sumber frustasinya itu ternyata pristiwa beberapa tahun kebelakang, tidaklah mudah untk melokalisasikan masalah yang sebenarnya.
Kita mabil contoh seorang karyawan yang menderita frustasi dan menyalahkan gajinya yang sedikit. Setelah diselidiki dengan seksama, ternyata yang mendasari gangguan pikirannya itu ialah hubungan dengan istrinya yang kurang baik. Latar belakang kehidupan istrinya telah menyebabkan perkawinannya tidak harmonis. Sikap yang mengandung ketidak sesuaian itu direfleksikan ke hal yang lain, sehingga ia memandang tingkah laku orang lain sebagai diskriminasi dan penghindaran. Jadi masalah yang sebenarnya terdapat pada latar belakang kehidupannya yang ia tidak bias atasi dengan berhasil.
Pemecahan masalah hanya dapat dilakukan apabila kesulitan atau gangguan dapat dilokalisasikan. Kegiatan itu hanya konstruktif kalau seseorang mempunyai sikap untuk meneliti apa yang ia sendiri dapat melaksanakannya guna mengatasi kesulitannya itu. Selama ia menanti-nantikan kondisinya berubah atau mengaharapkan orang lain mengubahnya. Maka ia akan tetap apatis. Bersikap tidak perduli. Jadi sebenarnya tanggung jawab untuk memecahkan masalah harus ada pada orang yang menghadapi masalahnya sendiri.
Seorang konselor dalam memberikan bantuan kepada orang-orang yang menderita frustasi, harus mendorong orang itu untuk menyelidiki perasaannya terhadap berbagai orang, hal peristiwa, sehingga dapat melokalisasikan masalahnya. Konselor hendaknya membantu orang itu menemukan pemecahan masalahnya sendiri.
3.      Memperbaiki Cara Pemecahan Masalah
Bagi seorang pemimpin kelompok karya, adalah suatu keharusan untuk memperbaiki situasi pekerjaan, apa bila diketahuinya, bahwa situasi itu bias menimbulkan ada seorang karyawan. Jika, umpamanya ia melihat ada seorang karyawan wanita yang menyendiri dan seolah-olah diasingkan, maka situasi seperti itu perlu diperbaiki. Caranya, umpamanya kepada karyawan tersebut diberikan diberikan tugas khusus, sehingga ia tidak terasingkan lagi. Juga, dengan membawa dia kedalam diskusi untuk membicarakan sesuatu soal, akan menyebabkan dia merasa berharga dikalangan kawan sekerjanya. Diskusi kelompok akam dapat melindungi orang-orang yang merasa diasingkan.
Demikianlah beberapa hal sebagai petunjuk bagi seorang pemimpin kelompok karya yang bertindak sebagai konselor untuk memecahkan masalah pekerjaan dan masalah pribadi para karyawan. Dalam pelaksanaannya, konselor perlu memperhatikan  beberapa hal yang dibawah ini:
a.       Dengarkan dengan sabar dan menunjukkan minat yang menimbulkan keberanian pada konseli
b.      Jangan melakukan interupsi
c.       Jangan cepat-cepat mencela
d.      Jangan membantah atau berdebat
e.       Koreklah apa yang konseli ingin katakana, usahakan agar konseli mempunyai keberanian. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang membantu konseli berpikir, mengerti, serta menyatakan idea-idea dan perasaan-perasaan yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

B.     Saran 

sosiologi komunikasi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I :
Filsafat Sosiologi Komunikasi
A.               Filsafat Sosial, Sosiologi Modern, Dan Komuikasi
o  Sebelum Yunani Kuno ( Sebelum + 600 SM )
Manusia memiliki persoalan besar dengan kesadaran dan bahasanya, kesadaran manusia memiliki persoalan dengan pikiran manusia, di mana dalam fisika modern dikatakan bahwa pikiran manusia memiliki tangan dalam dunia objektif manusia. Bahwa pikiran manusia bekerja berdasarkan kesadaranya terhadap alam semesta yang ada,  sementara kesadaran manusia memiliki hubungan yang sangat terbatas dengan realitas yang subjektifs dan realitas objektif.
o  Yunani Kuno ( +600 SM )
Pada periodisasi sekitar 600 +SM periode ini ditandai oleh pergeseran pemikiran dari mitos ke logos. Penjelasan-penjelasan mistik yang berdasarkan kepercayaan tradisional tentang gejala-gejala alam bergeser pada penjalasan logis yang berdasarkan rasio.
o  Abad Pertengahan ( 300 SM – 1300 M )
Menurut Adian ( 2002 : 9 ), pemikiran filsuf pada abad ini kehilangan otoniminya. Pemikiran abad pertengahan bercirikan teosentris (berpusat pada kebenaran wahyu tuhan). Kebenaran utama adalah kebenaran teologis yang termaktub dalam wahyu tuhan. Manusia tidak mampu mencapai pengetahuan sejati tanpa ilmunisasi kebenaran ilahi. Singkatnya,
o  Filsafat Modern ( Abad 17-19 )
Menurut Adian ( 2002 ), yaitu aliran filsafat yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan hanya didapatkan dari pengalaman lewat pengamatan empiris bukan semata-mata penalaran deduksi Kant mengatakan bahwa, rasio dan empiris adalah sama-sama sumber pengetahuan di mana kesan –kesan empiris dikonstruksikan oleh rasio manusia melalui kategori-kategori menjadi pengetahuan.


o  Positivisme ( abad ke 20 )
August Comte ( 1798-1857 ) positivisme mendominasi wacana ilmu pengetahuan pada awal abad 20-an dengan menetapkan criteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh manusia maupun alam untuk disebut sebagai ilmu yang benar. Criteria adalah eksplanatoris dan prediktif. Demi terpenuhnya criteria-kriteria tersebut, maka ilmu-ilmu harus memiliki pandangan dunia positivistic sebagai berikut : Pertama objektif, teori-teori tentang semesta haruslah bebas nilai. Kedua fenomenalisme, ilmu pengetahuan hanya membecarakan tentang semesta yang yang tramati. Ketiga  reduksionisme  semesta di reduksi menjadi fakta-fakta keras yang dapat diamati. Keempat  naturalisme, alam semesta adalah objek-objek yang bergerak secara mekanis seperti bekerjanya jam.
o  Alam Simbolis
Metode positivistic mengansumsi bahwa objek-objek alam maupun manusia bergerak secara deterministic mekanis. Manusia lebih dari sekedar benda mati yang bergerak semaja-mata berdasarkan stimulant dan respons, rangsangan dan reaksi, sebab dan akibat ( behaviorisme ). Manusia menurut Ernest Cassirer  adalah mahkluk yag memiliki substratu simbolis dalam benaknya hingga mampu memberikan jarak antara rangsangan dan tanggapan. Distansiasi ( refleksi ) tersebut melahirkan apa yang disebut sistem-sistem simbolis, seperti ilmu pengetahuan, seni, religi, dan bahasa ( Adian, 2002: 13 ).
o  Posmodernisme
Posmodedernisme sesungguhnya merupskan termonologi untuk mewakili suatu pergeseran wacana diberbagai bidang, seperti seni. Posmodernisme tidak bisa dikonseptualisasikan dalam satu defenisi yang jelas dan terpilih karena segala sesuatu yang berbau menyatukan justru diharamkan oleh posmodernis. Posmodernisme menurut Lyotard adalah periode dimana ketidak percayaan pada narasi-narasi raksasa yang sifatnya universal dan esensialis semakin gencar.

B.               Sosiologi Modern
Orang yang pertama menggunakan istilah sosiologi adalah August Comte (1798-1857). Mengatakan ada tiga tingkatan intelektual yang harus dilalui masyarakat, ilmu pengetahuan, individu atau bahkan pemikiran masyarakat dan dunia sepanjang sejarahnya. Pertama, tahap teologis yang menjadi teologis yang menjadi menerangkan segala sesuatu, bukanlah para dewa. Dengan demikian pandangan terhadap ciptaan tuhan  mengalami degradasi kekuasaan dihadapan manusia, Ketiga, pada tahun 1800 dunia memasuki tahap positivistikyang ditandai oleh keyakinan terhadap sains.
C.               Lahirnya Sosiologi Komunikasi
Asal mula kajian komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Mrx, di mana Maxr sendiri adalah masuk sebagai pendiri sosiologi yang beraliran Jerman, gagasan awal tentang Maxr tidak pernah lepas dari pemikiran, Dengan demikian sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua jalur. Bahwa kajian dan sumbangan pemikiran August Comte, dan Robret K Merton merupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori komunikasi yang beraliran struktural fungsional. Sedangkan sumbangan-sumbangan pemikiran Karl Marx dan Habermas menyumbangkan paradigma konflik bagi lahirnya teori-teori kritis dalam kajian komunikasi. 

N  Bab II
Ruang Lingkup dan Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi
A.               Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, dengan struktur dan fungsi yang sangat sempurna bila dibandingkan maklhuk Tuhan lainnya. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikira dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut sebagai makhluk yang unik, yang memiliki kemampuan sosial sebagai individu dan makhluk sosial. Disamping itu, semua manusia dengan akal pikirannya mampu mengembangkan kemampuan tertingginya sebagai  manusia disamping sebagai mahkluk individual, makhluk sosial, juga sebagai makhluk spiritual.
Sehubungan dengan itu beberapa konsep penting yang berhubungan dengan  sosiologi komunikasi adalah konsep tentang sosiologi,  comunity, communication, telematika, merupakan konsep penting yang kemudian melahirkan study-study integratif serta terkait satu sama lain sehingga melahirkan studi interelasi yang penting untuk dibicarakan disini sekaligus jika sebagai ruang lingkup dalam study-study sosiologi komunikasi.
Ø Sosiologi
Menurut Hasan Shadily sosiologi adalah ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakatnya (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakatnya), dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agamanya, tingkah laku serta kesenianya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupanya.(1993:2).
Pitirin Sorokin (Soekanto, 2003 : 19), mengumakakan sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
§  Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial.(misalnya: hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dan politik)
§  Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial (misalnya : gejala geografis, biologis)
§  Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
Ø Community
Pengertian manusia yang hidup bersama dalam ilmu sosial tidak mutlak jumlahnya, bisa saja dua orang atau lebih. Manusia tersebut hidup bersama dalam waktu relatif sama, dan akhirnya melahirkan manusia-manusia baru yang saling berhubungan satu dengan lainya. Hubungan antara manusia itu, kemudian melahirkan keinginan, kepentingan, perasaan, kesan, peneliaian dan sebagainya. Keseluruhan itu kemudian mewujudkan adanya sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dan masyarakat.
Ø Teknologi Telematika
Menurut Oxfort (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.
Ø Communication
Onong Uchayana mengatakan komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran merupakan gagasan informasi, opini, dan lain-lai yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa merupakan keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kamarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Uchyana,2002:11)
Ø Sosiologi komunikasi
Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992:471),sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok. Menurut Soekanto sosiologi komunikasi juga ada kaitanya dengan Public Speaking yaitu bagaimana seseorang berbicara kepada public
Menurut McQuail (1994: 6) adalah komunikasi yang berlangsung pada timgkat masyarakat luas.
Menurut Effendy (2001 : 6-9), komunikasi ditinjau dari komponenya, bentuknya, sifatnya,metodenya, tekniknya, moelnya, bidangnya,dan sistemnya.
·         Komponen Komunikasi
a)        Komunikasi (communication)
b)        Pesan (message)
c)        Media (media)
d)       Komunikan (communicant)
·         Proses Komunikasi
a)        Proses secara primer
b)        Proses secara sekunder
·         Bentuk Komunikasi
a)        Komunikasi Personal
b)        Komunikasi Kelompok
·         Sifat Komunikasi
a)        Tatap muka
b)        Bermedia
c)        Verbal
d)       Nonverbal
B.               Ranah, Kompleksitas, dan Objek Sosiologi Komunikasi
Ranah sosiologi komunikasi berada pada wilayah individu, kelompok masyarakat, dan sistem dunia. Di mana ranah ini bersentuhan dengan wilayah lain, seperti teknologi telematika, komunikasi, proses dan interaksi sosial, serta budaya kosmopolitan.
Saat ini, kendali arah perkembangan sosiologi komunikasi ditentukan oleh pesatnya perkembangan dunia teknologi komunikasiyang kemudian secara simultan mempengaruhi ranah-ranah sosial dan budaya masyarakat di setiap lapisan masyarakat. Dengan demikian, maka luasan objek kajian sosiologi komunikasi juga ikut dipengaruhi oleh perkembangan ranah-ranah sosial-budaya dan teknologi media itu dengan segala aspek yang mengikutinya.

N  BAB III
Struktur dan Proses Sosial
August Comtes mengatakan sosiologi mengkaji masyarakat dari sosial Statics (statika sosial atau struktur sosial) comte berpendapat bahwa  setiap masyarakat meiliki dua sistem kehidupan yang berbeda.
Sosial statics meliputi struktur sosial masyarakat berupa kelompok dan lembaga-lembaga sosial lapisan serta kekuasaan. Sedangkan sosial dinamics sebagai fungsi-fungsi masyarakat yang telibat dalam proses sosial perubahan sosial atau bentuk abstrak interaksi sosial.
  • Struktur Masyarakat
a      Kelompok Sosial
Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri sejak ia dilahirkan. Naluri i ni yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain dalam kelompok.
Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara relatif kecil yang hidup secara guyub.
Ø Kelompok Formal Sekunder
Kelompok sosial yang umumnya bersifat sekunder dan bersifat formal, memiliki aturan dan struktur yang tegas serta dibentuk berdasarkan tujuan yang tegas serta dibentuk berdasarkan tujuan yang jelas pula kelompok sosial formal sekunder memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
ü Adanya kesadaran anggota bahwa ia adalah bagian dari kelompok.
ü Setiap anggota memiliki hub timbale balik.
ü Setiap anggota menyadari factor-faktor kebersamaan.
b      Lembaga (Pranata) Sosial
Sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses sosial di dalam masyarakat. Wujud konkret pranata sosial adalah aturan, norma adat istiadat dan semacamnya yang mengatur kebutuhan masyrakat.
c      Stratifikasi Sosial
Struktur sosial yangberlapis-lapis di dalam masyarakat. Menurut Pitrim Sorokim yang dikutip dari Soekanto, Stratifikasi Sosial adalah pembedaan penduduk dan masyarakat kedalam kelas-kelas sosial secara bertingkat.


d     Mobilitas Sosial
Secara umum ada tiga jenis mobilitas sosial, yaitu gerak sosial yang meningkat (sosial climbing), gerak social menurun (social sinking), dan gerak social horizontal. Ketiga jenis mobilitas sosial ini dapat dialami oleh siapa saja dan kapan saja sesuai dengan bagaimana seseorang mengespresikan seseorang secara timbal balik.
·           Proses dan Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang perorangan antara kelompok-kelompok, manusia maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.
Ø Kontak Sosial
Kontak sosial dapat berlangsung dalam lima bentuk
o   Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang-perorangan.
o   Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok masyarakatatau sebaliknya.
o   Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainya dalam sebuah komunitas.
o   Antara orang-perorangan dengan masyarakat global dunia internasional
o   Antara orang-perorangan kelompok masyarakat maupun global dimana kontak sosial terjadi.
Ø Komunikasi
Dalam komunikasi ada 3 unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi.
o   Sumber informasi
o   Saluran media
o   Penerima informasi
Setelah 3 unsur ini, yang terpenting dalam komunikasi aktifitas melakukan informasi yang disampaikan sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat oleh audience terhadap informasi bersifat subyektif dan kontekstual.
  • Proses-Proses Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto *2002: 71-104), menjelaskan bahwa ada dua golongan proses sosial sebagai akibat dari interaksi sosial, yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif.
Ø Proses Asosiasif
a.       Kerja sama adalah usaha antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Ada beberapa bentuk kerja sama :
o Gotong Royong dan kerja bakti
o Coalition
b.     Accomodation adalah proses sosial dengan dua makna, pertama  adalah proses social yang menunjukkan pada suatu keadaan yang seimbang dalam interaksi social antara individu dan antar kelompok di dalam masyarakat. Kedua  adalah menuju pada suatu proses yang sedang berlangsung.di mana accomodation menampakkan suatu proses yang untuk meredakan suatu pertentangan yang terjadi di masyarakat.
c.      Bentuk-bentuk accomodation adalah sebagai berikut :
o Coercion yaitu bentuk accommodation yang terjadi karena adanya paksaan maupun kekerasan secara fisik atau psikologis.
o Mediation yaitu accommodation yang dilakukan melalui penyelesaian olehpihak yang ketiga yang netral.
o Toleration bentuk accommodation secara tidak formal dan dikarenakan adanya pihak-pihak yang mencoba untuk menghindari diri dari pertikaian.
Ø Proses Disosiatif
Merupakan proses perlawanan yang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu masyarakat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah persaingan, kompetisi, dan konflik.
o Persaingan (competition) adalah proses sosial, di mana individu atau kelompk-kelompok berjuang dan bersaing untuk mencari keuntungan.
o Controvertion adalah proses social yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontroversi adalah proses social dimana terjadi pertentangan pada tataran konsep dan wacana.
o Conflick adalah proses social di mana individu ataupun kelompok menyadari memiliki perbedaan-perbedaan.




N  BAB IV
Proses Komunikasi dalam Masyarakat

Masyarakat memiliki struktur dan lapisan (layer) yang bermacam-macam, ragam struktur dan lapisan masyarakat tergantung pada komplektisitas masyarakat itu sendiri.Semakin masyarakat itu kaya dengan kebudayaanya, maka semakin rumit proses-proses sosial yang dihasilkanya. Serta tergantung pula pada adanya pengaruh dan khalayaknya, baik secara individu, kelompok, ataupun masyarakat luas. Sedangkan substansi bentuk atau wujud komunikasi di tentukan oleh:
Ø  Pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi (komunikator dan khalayak)
Ø  Cara yang ditempuh
Ø  Kepentingan atau tujuan komunikasi
Ø  Ruang lingkup yang melakukanya
Ø  Saluran yang digunakan
Ø  Isi pesan yang disampaikan
Sehubungan dengan itu, maka kegiatan komunikasi dalam asyarakatdapat  berupa komunikasi tatap muka yang terjadi pada komunikasi interpersonal dan kelompok serta kegiatan komunikasi yang terjadi pada komunikasi masa.
A.               Komunikasi Langsung
Pada komunikasi langsung (tatap muka) baik antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, maka pengaruh hubungan individu (interpersonal) termasuk di dalam pemahaman komunikasi ini.
Persyaratan yang harus ada dalam komunikasi tatap muka adalah antara komunikator dengan komunikanya harus bertemu dan prosesnya dipengaruhi oleh emosi, perasaan diantara kedua pihak. Persyaratan”harus langsung bertemu”dalam komunikasi itu karena masing-masing pihak dapat memperoleh ompan balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi.
B.               Komunikasi Massa
Komunikasi Massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsure-unsur pentingdalam komunikasi massa adalah :
·   Komunikator
Komunikator dalam media massa adalah :
o   Pihak yang mengandalakan media massa dengan teknologi telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi maka informasi inidengan cepat ditangkap oleh publik.
o   Komunikasi dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi, pemahaman, wawasan dan solusi –solusi dengan jutaan massa yang tersebar di mana tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka.
o   Konukator yang berperan sebagai sumber pemberadaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran informasi itu.
·   Media Massa
Nedia komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara missal dan dapat diadakan oleh masyarakat secara missal pula.
·   Informasi (pesan) massa
Informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara missal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi missal adalah milik public, bukan ditujukan pada individu masing-masing.
·   Gatekeeper 
Penyeleksi informasi, sebagaimana diketahui bahwa komunikai massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa. Mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan tersebut.
·   Khalayak (public)
Massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa.
·   Umpan balik 
Umpan balik dalam media massa berbeda dengan umpan balik dalam komunikasi antar pribadi. Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda. Sedangkan umpan balik dalam komunikasi tatap muka bersifat langsung.
o Kosep Massa
a) Terdiri dari masyarakat dalam jumlah yang besar.
b) Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak bisa dibedakan satu dengan lainya.
c) Sebagaian besar anggota massa memiliki negatif image terhadap pemberitaan media massa.komunikasi massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas.
o Proses Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki proses berbeda dengan komunikasi tatap muka. Karena sifat komunikasi massa yang melibatkan banyak orang, maka proses komunikasinya sangat kompleks dan rumit. Menurut McQuail (1992,33), proses komunikasi massa terlihat berproses dalam nentuk :
a)    Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar.
b)   Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari komunikator ke komunikan.
c)    Proses komunikasi massa berlangsung secara asemetris diantara komunikator dan komunikan.
d)   Proses komunikasi massa juga berlangsung interpersonal (nonpribadi) dan tanpa nama.
e)    Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan (market( dimasyarakat. .
o Audensi Massa
Sifat dari audien massa umpamanya :
a)      Terdiri dari jumlah yang besar, pendengar radio, telvisi.
b)      Suatu pemberitaan media massa dapat ditangkap oleh masyarakat dari berbagai tempat.
c)      Pada mulanya audiensi massa tidak interaktif.
d)     Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang sangat heterogen..
e)      Tidak terorganisit dan bergerak sendiri.
o Budaya Massa
Sifat- sifat komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang di masyarakat di mana proses komunikasi berlangsung. Dengan demikian, maka budaya massa dalam komunikasi massa memiliki karakter :
a)      Nontradisional, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya populer.
b)      Budaya massa juga merakyat.
c)      Budaya massa juga memproduksi produk-produk massa seperti produk prmberitaan diperuntukan massa.
d)     Budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populersebagai sumber budaya massa.
o Fungsi Komunikasi Massa
a)      Fungsi Pengawasan
Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktifitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun persuasif.
b)      Fungsi Sosial Learning
Fungsi dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan=pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung.
c)      Fungsi Penyampaian Informasi.
Komunikasi yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama, yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas.
d)     Fungsi Transformasi Budaya
Funsi informatif adalah fungsi yang bersifat statis, namun fungsi-funsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya.seperti perdagangan, agama, hukum, militer.
e)      Hiburan 
Transformasi budaya yang dilakukan oleh komunikasi massa mengikut sertakan fungsi hiburan ini sebagai bagaian penting dalam fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya. Dengan demikian, maka fungsi hiburan dan komunikasi massa saling mendukung fungsi-fungsi lainya dalam proses komunikasi massa.
o Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial
Kata sistem berasal dari yunani, yaitu sistemaartinya sehimpunan dari bgian atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan (Narwoko dan Suyanto, 2004 : 123).
Dimasyarakat sistem digunakan untuk beberapa pengertian sebagai berikut :
a)    Sistem digunakan sebagai gagasan atau ide yang tersusun.
b)   Sistem yang merujuk pada pengertian sebuah kesatuan.
c)    Sistem ditujukan untuk menyebutkan sebuah metode.
Talcot Parson membagi karaktersistem sosial menjadi dua:
a)      Karakter himpunan, sistem dari beberapa komponen yang terdapat dalam kehidupan masyarakat keseharian.
b)      Karakter ekuilibrium, sistem merupakan sebuah kehidupan yang seimbang diatur oleh norma dan aturan dalam masyarakat tersebut (Ritzer dan Goodman,2003 : 240).
Hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari teori sistem adalah :
a)      Sistem sebagai suatu teori dapat digunakanuntuk semua ilmu-ilmu sosial
b)      Teori sistem tertarik pada keragaman hubungan dari berbagai aspek dunia sosial.
c)      Teri sistem bersifat inheren dan integratif (Ritzer dan Goodman, 2003:238).
Komunikasi massa sebagai sistem sosial memiliki komponen-komponen penting yaitu :
a)      Narasumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa.
b)      Public yang mengonsumsi media massa.
c)      Media massa meliputi, organisasinya, sumber daya manusia.
d)     Aturan hukum dan perundang-undangan.institusi samping yang tumbuh untuk memberi kontribusi terhadap kegiatan komunikasi massa.
e)      Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa.
f)       Unsur-unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan komunikasi massa.
C. Peran Media Massa
Media massa adalah institusi yang berperan sebai agent of change yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalh paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya berperan :
a)      Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu peranya sebagai media edukasi.
b)      Media massa juga menjadi informasi yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyrakat.
c)      Media massa sebagai media hiburan, sebagai agent of change yaitu mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah.

BAB V MENYUSUL
N  BAB V


N  BAB VI
Perkembangan Teknologi Media dan Komunikai Massa

A.Perkembangan Teknologi Media
Ø  Riwayat Komunikasi dan Sejarah Kemanusiaan
Riwayat pekembangan komunikasi antar manusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Menurut Nordenstreng dan Varis (1973) dalam (Nasution.1989: 15), ada empat titik penentu yang utama dalam sejarag komunikasi manusia, yaitu :
·         Ditemukanya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia
·         Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa.
·         Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-katatertulis (written words) dengan menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.
·         Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, televise hingga satelit.
Dari empat titik ini kemudian manusia berkembang bersama semua aspek kehidupan manusiayang membedakanya dengan mahkluk lainya yaitu :
·         Manusia mampu berkomunikasi dengan manusia laindengan menggunakan bahasa dan simbol-simbol visual lainya.
·         Manusia mampu menafsirkan bahasa dan simbol-simbol berdasarkan persepsi dirinya maupun berdasarkan persepsi orang lain.
·         Manusia mampu belajat menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya serta menciptakan dan menggunakan alat (teknologi) yang diperlukan dalam mengatasi lingkunganya.


Ø  Perkembangan Komunikasi dan Teknologi Komunikasi
Rogers mengelompokkan teknologi komunikasi dalam beberapa era, tulis cetak, media telekomunikasi interaktif, maka Haag dkk,(2000, dalam kadir 2003} 14).membagi teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok :
·         Teknologi masukan (input technology))
·         Teknologi keluaran (output technology)
·         Teknologi perangkat lunak (software technology)
·         Teknologi penyimpan (storage technology)
·         Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)
·         Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan CPU
Sementara itu. Sayling Wen (2002 : 15-18) membagi media komunikasi menjadi tiga bagian yaitu :
·         Media komunikasi Antarpribadi perkembangan awal pada media komunikasi antar pribadi : suara, grafik, teks, musik, animasi, video.
·         Media Penyimpanan jenis-jenis media penyimpanan : buku dan kertas, kamera, alat perekam kaset, kamera flim proyektor, pita perekam video, disk optigal. Disket dan hard disk, flash disk.
·         Media Transmisi melalui : komunikasi, penyiaran, jaringan.
Ø  Empat Era Perkembangan Komputerisasi
Pada tahun 1951 komputer elektronik pertama berhasil secara komersial dirancang dengan nama UNIVAC oleh Ekert dan Mauchly. Pada tahun 1959. IBM 401. dipasarkan yang menggantikan mesin-mesin mekanis di sektor perdagangan dan industri. Namun pada tahun 1958. komputer transitor kokoh menggantikan tabung-tabung hampa udara sudah dirancang oleh Seymor Cray untuk Control Data Coorporation, teknologi ini adalah pelapor generasi prosesor komputer yang kuat dengan ukuran yang jauh lebih kecil dan kecepatan yang lebih tinggi. Perkembangan teknologi komputer yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya.
Berbagai ahli berpendapat bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi iternet, electronick commerce, electronick data inter change,vitual office,telemedicine, dan sebagainya telah menerobos batas-batas fisik Negara.
·         Era Komputerisasi
·         Era Teknologi Informasi
·         Era Sistem Informasi
·         Era Informasi Globalisasi
Ø  Media Masa Depan dan Platform Teknologi komunikasi
Teknologi komunikasi membutuhkan platform pengembangan yang jelas dimasa depan. Seperti dijelaskan didepan bahwa saat ini perkembangan teknologi telematika berada pada situasi anomi. Di mana tidak ada platform yang jelas arah kita membutuhkan platform media. Menurut Sayling Wen (2001) Platform media masa depan adalah :
·         Jaringan nirkabel ber-banddwith lebar
·         Komputer notebook multimedia
·         Komputer jaringan nirkabel multimedia genggam.
B. Adopsi Inovasi dan Sikap Masyarakat Terhadap Media
Perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru di masyarakat yang menciptakan suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Maka menurut (Hawley, 1978: 787 dalam Sztompka, 2004: 3) bahwa perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai suatu kesatuan. Sesuatu yang baru menyebabkan perubahan dalam masyarakat itu selalu berhubungan dengan difusi inovasi, di mana perubahan dipacu oleh penyebaran suatu pengetahuan yang baru. Dengan demikian, dalam proses difusi inovasi terjadi kegiatan mengomunikasikan pengetahuan baru di masyrakat. Rogers (1983, 10) mengatakan bahwa, ada empat unsur hal yang selalu ada dalam difusi inovasi, yaitu :
·         Inovasi
·         Saluran Komunikasi
·         Waktu
·         Sistem Sosial
Keempat unsur ini berlangsung dalam sistem yang simultan, di mana masing-masing sistem itu berhubungan satu dengan lainya selama proses difusi inovasi itu berlangsung.
  


N  BAB VII
Masyarakat Cyber
A. Cybercommunity
Ø Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity
Community-masyrakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikai, memiliki symbol-simbol dan aturan tertentu serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system stratifikasi, sadar sebagai bagaian dari anggota masyarakat tersebut serta relative dapat menghidupi dirinya sendiri.
Ø Masyarakat Maya; Sisi Lain Kehidupan Masyrakat Manusia
Masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tentang dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai, citra, dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta. Namun ketika teknologi manusia mampu mengungkapkan misteri pengetahuan itu, maka manusia mampu menciptakan ruang kehidupan baru bagi manusia dalam dunia hiper-realitas.
·         Proses- Proses Social dan Interaksi Social
·         Kelompok Social Maya
·         Kebudayaan dan Masyarakat Maya
·         Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya.
·         Stratifikasi Sosial, kekuasaan dan Kepemimpinan Masyarakat Maya.
Ø  Hyper-Reality: Sisi Lain Masyarakat Maya
Kemampuan teknologi media elektronika memungkinkan perancang Agenda Setting media dapat menciptakan realitas dengan menggunakan satu model produksi yang oleh Jean Braudrilard (Pillang, 1998;228) disebutnya dengan simulasi, yaitu penciptaan model-model nyata yang tanpa asal-usul atau realitas awal, hal ini disebutnya (Hyper-Reality). Simulasi adalah territorial (ruang) pengetahuan yang diskontruksikan oleh media informasi melalui pencitraan media, dimana manusia mendiami suatu realitas yang perbedaan antara nyata dan fantasi.
B. Aplikasi Cyber dalam Kehidupan Masyarakat
Ø  Egovernment dan E-commerce, dan Varian ”E” Lainya
E-government adalah sebuah konsep yang lebih luas dari E-office. Ketika kelompok-kelompok kecil telah hadir dalam dunia maya. E-commerce dalam konsep yang lebih luas telah berkembang dalam banyak bidang komersial, perbankan, dan usaha-usaha ritel sudah memulai kegiatan ini dengan sangat sukses. Konsep “e” yang sedang dikembangkan di Indonesia mencakup konsep-konsep : government to government atau govrnment to bussines, goverbment to community, bussines to bussines, maupun government to bussines to community, konsep-konsep tersebut memungkinkan terjadi komunikasi dua arah ataupun tiga arah. Dengan demikian, transparansi, efesiensi, dan pengawasan di antara mereka dapat terlaksana dengan baik. 
Ø  Cyberlaw Sebagai Konsekuensi Cybercrime
Cyberlaw adalah perangkat hukum positif yang digunakan mengontrol akselerasi kehidupan dalam cybercommunity, cyberlaw memiliki dua sisi pengendalian masyarakat :
·       Secara genektik dan efektif menghukum setiap pelanggaran hukum dalam cybercommunity.
·       Cybercommunity merupakan sisi lain dari kehidupan masyarakat nyata, sehingga secara fisik individu masyarakat cyber dapat dihukum menggunakan hukum-hukum positif yang ada di masyarakat.
Prinsip-prinsip utama dalam cyberlaw adalah :
·         Memberi rasa aman terhadap setiap warga masyarakat, baik cybercommunity maupun masyarakat dalam realitas nyata.
·         Cyberlaw harus dapat memberi rasa keadilan untuk beraktifitas dalam masyarakat maya.
·         Cyberlaw diharapkan dapat melindungi hak-hak intelektual maupun hak-hak materil lainya dari setiap warga cyber.
·         Harapan terbesar adalah agar cyberlaw dapat memberi rasa jera terhadap pelaku-pelaku cybercrime dengan sanksi-sanksi hukuman yang dibenarkan dalam cybercommunity.



N  BAB VIII
Realitas Media dan Konstruksi Sosial Media Massa
A. Diskursus Realitas Sosial
Manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak diluar batas kontrol struktur dan pranata sosialnya di mana individu berasal. Manusia secara aktif dan kreatif mengembangkan dirinya melalui respons-respons terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Karena itu, paradigma definisi social lebih tertarik terhadap apa yangada dalam pemikiran manusia tentang proses social, terutama para pengikut interaksi simbolis. Dalam proses social, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas social yang relative bebas di dalam dunia sosialnya.
Akhirnya, dalam pandangan paradigma definisi social, realitas adalh hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstruksi social terhadap dunia social disekelilingnya. Dunia social itu di maksud sebagai yang disebut oleh George Simmel (Vigger, 1993; 91) bahwa realitas dunia social itu berdiri sendiri di luar individu, yang menurut kesan kita bahwa realitas itu “ada” dalam diri sendiri dan hukum yang menguasainya. 
B.Konstruksi Sosial sebagai Ilmu dan Filsafat
Asal mula konstruksi sosial dari filsafat konstruktivisme, yang di mulai dari gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Menurut von Glasersfeld, pengertian konstruktif kognitif muncul pada abad ini. Sejauh ini ada tiga macam konstrutivisme :
·         Konstruktivisme radikal
Hanya dapat mengakui apa yang dibentuk oleh pikiran manusia. Kaum konstruktivisme mengesampingkan hubungan antara pengetahuan dan kenyataan sebagai suatu kriteria kebenaran.
·         Konstruktivisme realisme hipotesis
Pengetahuan adalah sebuah hipotesis dari realitas yang mendekati realitas dan menuju pengetahuan yang hakiki.
·         Konstruktivisme biasa ( suparno, 1997; 25)
Mengambil semua konstruktivisme dan memahami pengetahuan sebagai gambaran dari realitas itu. Kemudian pengetahuan individu dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari realitas objek dalam dirinya sendiri.
Dari tiga macam konstruktivisme, terdapat kesamaan, di mana konstruktivisme dilihat sebagai sebuah kerja kognitifindividu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada, karena terjadi relasi sosial antara individu dengan lingkungan atau orang disekitarnya.
Menurut Barger dan Luckmann ( 1990, xx, Nugroho; 1999, 123), pengetahuan yang dimaksud adalah realitas sosial masyarakat. Realitas sosial tersebut adalah pengetahuan yang bersifat keseharian yang hidup dan berkembang di masyarakat, seperti konsep, kesadaran umum, wacana publik, sebagai hasil dari konstruksi sosial.
C. Konstruksi Sosial Media Massa; Kiritik Terhadap Berger dan Luckmann
·         Tahap Konstruksi Sosial Media Massa
Menurut konstruksi sosial media massa; realitas iklan televisi dalam masyarakat kapitalistik (2000), teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckmann telah direvisi dengan melihat variabel atau fenomena media massa menjadi sangat substansi dalam proses eksternalisasi, sujektivasi, dan internalisasi. Dengan demikian, sifat dan kelebihan di media massa telah memperbaiki kelemahan proses konstruksi sosial  atas realitas yang berjalan lambat itu, substansi ”teori konstruksi sosial media massa” adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat sebaranya merata. Realitas yang berkontruksi itu juga membentuk opini massa, massa cenderung opriori dan opini massa cenderung sinis.
”konstruksi sosial media massa” adalah mengurangi substansi kelemahan dan melengkapi ”konstruksi sosial atas realitas” dengan menempatkan seluruh kelebihan media massa dan efek media pada keunggulan ”konstruksi sosial media massa” atas konstruksi sosial atas realitas”. Namun proses silmutan yang digambarkan diatas tidak bekerja secara tiba-tiba, namun terbentuknya proses tersebut melalui beberapa tahap penting. Dari konten konstruksi sosial media massa, proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a.    Tahap menyiapkan materi konstruksi.
Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa adalah tugas redaksi media massa, tugas itu didistribusikan pada desk editor yang ada disetiap media massa. Masing-masing media memilikidesk yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu media. Isu-isu penting setiap hari menjadi fokus media massa, terutama yang berhubungan dengan tiga hal harta, tahta wanita. Ada tiga hal penting dalam menyiapkan materi konstruksi sosial yaitu :
ü  Keberpihakan media massa kepada kapitalisme. Sebagaimana diketahui, saat ini hampir tidak ada lagi media massa yang tidak dimiliki oleh kapitalis. Dalam arti media massa digunakan oleh kekuatan kapital untuk menjadikan media massa sebagai mesin penciptaan uang dan pelibatgandaan modal.
ü  Keberpihakan semu pada masyarakat. Bentuk dari keberpihakan ini adalah dalam bentuk empati, simpati dan berbagai partisipasi pada masyarakat, namun ujung-ujungnya adalah juga untuk ”menjual berita” dan menaikan rating untuk kepentingan kapitalis.
ü  Keberpihakan pada kepentingan umum dalam arti visi pada setiap media massa.
b.    Tahap sebaran konstruksi.
Sebaran konstruksi media massa dilakuakn melalui strategi media massa. Konsep konkret strategis sebaran media massa masing-masing media berbeda, namun prinsip utamanya adalah real time. Pada umumnya, sebaran konstruksi sosial media massa menggunakan model satu arah, di mana media menyodorkan informasi sementara konsumen media tidak memiliki pilihan lain kecuali mengkonsumsi informasi itu. Model satu arah ini terutama terjadi pada media cetak. Sedangkan media elektronik khususnya radio, bisa dilakukan dua arah, walaupun agenda setting konstruksi masih didominasi oleh media.   
·         Realitas Media; Realitas yang Diskontruksi oleh Media Massa
ü Tahap Peta Analog
Model ini di mana realitas sosial dikonstruksi oleh media berdasarkan sebuah model analogi sebagaimana suatu realitas itu terjadi secara rasional.sebuah contoh konstruksi realitas media massa menurut model ini yang dibangun oleh media massa untuk menganalogkan sebuah kejadian jatuhnya pesawat terbang Adam Air KI 574 yang melakuakan penerbangan pada tanggal 1 januari 2007 dengan rute Surabaya Manado. Jadi, realitas peta analog adalah suatu konstruksi realitas yang dibangun berdasarkan konstruksi sosial media massa, seperti sebuah analogi kejadian yang seharusnya terjadi,, bersifat rasional, dan dramatis.

ü Model Refleksi Realitas
Model yang merefleksikan suatu kehidupan yang terjadi dengan merefleksikan suatu kehidupan yang pernah terjadi di dalam masyarakat.
D.Realitas Sosial Bentukan Media Massa; Iklan Televisi.
Pada beberapa iklan yang menonjol dalam pencitraan, diperolehbeberapa kategorisasi penggunaan pencitraan dalam iklan televisi sebgai berikut :
E.Bahasa sebagai Realitas Sosial Iklan
Ferdinan de Sausure menunjukkan hakikat bahasa adalah sistem tanda. Sistem ini terdiri dari penanda ( bunyi yang kita dengar, tuturkan atau huruf-huruf yang kita baca atau tulis serta tertanda atau makna. Sistem bahasa ini digunakan secara maksimal dalam iklan televisi. Iklan televisi menggunakan kedua pesan (verbal dan visual)atau tanda bahasa (simbol). Ketika akan menciptakan realitas benda (barang), maka bahasa dapat digunakan untuk penggambaran realitas itu. Bahasa juga dipahami sebagai wacana di mana iklan itu dilihat sebagai seni. Artinya iklan merupakan seni bagaimana orang menggunakan bahasa untuk menawarkan sesuatu, karena itu ada dua unsur penting.
ü  Iklan itu berbisnis.
ü  Iklan itu seni.
Sebagai alat bisnis, maka iklan menjual sesuatu dan sebagai seni, maka iklan itu sebuah karya kreativitas yang menjadi cerminsuatu masyarakat di mana iklan itu berada.
F.Sumber Nilai Acuan Konstruksi Sosial Media Massa
Umumnya nilai dikonstruksikan oleh media massa adalah nilai yang bersumber dari redaktur dan para desk media massa, media massa adalah replikasi dari masyarakat disekitarnya, artinya replikasi itu diwakilkan oleh nilai-nilai dan norma yang ada pada redaktur dan para desk media massa tertentu. Nilai-nilai lain yang menjadi acuan konstruksi sosial media massa adalah perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Sebagaimana disadari, bahwa perubahan sosial di masyarakat identikdengan gagasan kemodernan, gagasan kemodernan itu identik dengan kebaratan. Artinya selama perubahan itu datangnya dari barat, maka perubahan itu diterima karena dianggap modern.






N  BAB IX
Paradigma Keilmuan dan Teori Komunikasi
A.   Basis Sosial dan Paradigma Komunikasi
Perkembangan dunia komunikasi di indonesia dipengaruhi oleh tiga paradigma besar :
ü Paradigma teori konvensional, paradigma yang dianianut oleh para ilmuwan komunikasi yang secara keilmuanya mengembangkan teorinya secara linier.
ü Paradigma kritis dan prespektif komunikasi, yaitu paradigma komunikasi yang dianut oleh para sarjana yang awalnya belum mempelajari teori komunikasi, kemudian secara serius mempelajari komunikasi secara kritis dan menurut perspektif komunikasi yang dilihatnya.
ü Paradigma teknologi media, paradigma ini lahir dari para peminat teknologi telematika, terutama oleh para sarjana teknologi informasi.
B.   Jenis Pengetahuan dan Paradigma Lain dalam Komunikasi
Menurut Stephen W. Littlejohn (2002: 11 dalam Sandjaja, 2005) sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial, ilmu komunikasi adalah ” communication as a sosial science, communication involves understanding how people behave in creating, exchanging, and interpreting masseges. Consequently, communication inquiry combines both scientific and humanistic methods” jadi, komunikasi adalah suatu ilmu pengetahuan social yang memiliki ciri-ciri, berkenaan dengan pemahaman tentang bagaimana orang berprilaku dalam menciptakan, mempertukarkan, serta menginterprestasikan pesan-pesan     
·          Pandangan Humanistik
 Para humanis sering merasakan ingin tau terhadap pernyataan bahwa ada suatu dunia kekal untuk ditemukan. Pengetahuan humanistik teristimewa cocok terhadap problem seni, pengalaman pribadi, dan nilai-nilai.
·          Pandangan Sosial Science
Dari berbagai pandangan para ahli (Berger&Chaffe, 1987; Littlejohn, 2002) secara umum, ilmu komunikasi mempunyai tiga karakteristik, yaitu: Pertama, ilmu komunikasi merupakan ilmu social yang bersifat multidisipliner dan bidang kajiannya sangat luas. Kedua, ilmu komunikasi tidak hanya merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat murni-teoritis-akademis, tetapi juga merupakan ilmu pengetahuan terapan yang diperlukan berbagai kalangan prakitisi. Ketiga, teknologi khususnya teknologi komunikasi yang diperlukan dalam proses produksi system tanda dan lambang merupakan salah satu objek kajian utama.
C.   Pendekatan Keilmuan dalam Komunikasi
Ada dua pendekatan dalam keilmuan komunikasi, yaitu pendekatan non-ilmiah atau Uscientific dan pendekatan ilmiah atau scientific.
·           Pendekatan Unscientific
Ada dua pendekatan dalam keilmuan komunikasi, yaitu pendekatan non-ilmiah atau Uscientific dan pendekatan ilmiah atau scientific.
o   Secara kebetulan
o   Secara trial and error
o   Melalui otorisasi seseorang
o   Wahyu
·           Pendekatan Scientific
Pendekatan ini juga disebut sebagai pendekatan kritik-rasional dan/atau Scientific Research. Ada dua proses yang digunakan untuk menemukan kebenaran. Proses yang pertama dinamakan “berpikir kritis-rasional” dan cara yang kedua “penelitian ilmiah”..
D.   Teori hubungan antarpribadi
a) memahami hubungan antarpribadi
b) teori-teori pengembangan hubungan
·         Self disclosure, proses pengungkapan diri pribadi seseorang kepada orang lain atau sebaliknya.
·         Social penetration, proses dimana orang saling mengenal satu dengan yang lainny.
·         Procces view, menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapat diperkirakan hanya dengan menggunakan atribut masing-masing sebagai individu dan kombinasi antara atribut-atribut tadi.
·         Social exchange, teori ini menelaah bagaimana kontribusi seseorang dalam suatu hubungan, dimana hubungan itu mempengaruhi kontribusi orang lain.
E.   Teori dan model komuikasi kelompok          
o   Pengertian komunikasi kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari dua atau tiga orang bahkan lebih.
o   Karakteristik komunikasi kelompok
Karakteristik komunikasi dalam kelompok ditentukan melalui dua hal, yaitu norma dan peran. Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang bagaimana orang –orang dalam suatu kelompok berhubungan dan berprilaku satu dengan yang lainnya. Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dengan kewajiban dengan baik maka dia telah menjalankan suatu peran.
o   Fungsi komunikasi kelompok
ü  Hubungan social
ü  Pendidikan
ü  Fungsi persuasi
ü  Fungsi problem solving
ü  Fungsi terapi
o   Tipe kelompok
Ronald B. Adler dan George Rodman (Sendjaja, 2002: 314), membagi kelompok dalam tiga tipe, yaitu kelompok belajar ( learning group), kelompok pertumbuhan (Growth group), kelompok pemecahan masalah (problem solving group).
E.   Teori dan model komunikasi organisasi
      Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi dimana terjadi jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain.
            Fungsi komunikasi dalam organisasi ada empat, yaitu:
·         fungsi normatif, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak dan tepat waktu.
·         fungsi regulatif, fungsi ini berkaitan dengan peraturan yang berlaku didalam suatu organisasi.
·         fungsi persuasif, dalam mengatur suatu organisasi tidak selalu membawa hasil yang baik, maka banyak pimpinan yang lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memerintah.
·         fungsi integrative, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik.
F.    Teori efek komunikasi massa
·         Stimulus respon, merupakan dasar dari teori jarum hipodermik. Jarum hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa di ibaratkan sebagai obat yang disuntikkan kedalam pembuluh darah audience, yang kemudian audience akan bereaksi seperti apa yang diharapkan. Stimulus respon mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan distribusikan secara sistematis dan dalam skala luas, sehingga secara serempak dapat diterima orang banyak.
·         Komunikasi dua tahap, memiliki asumsi sebagai berikut: a) individu tidak terisolasi dari kehidupan social tetapi merupakan anggota dari kelompok social dalam berinteraksi dengan orang lain. b) respon dan reaksi terhadap pesan dari media tidak terjadi secara langsung dan segera tetapi melalui perantara.
·         Difusi inovasi, ada 5 tahap dalam difusis inovasi yaitu: 1) pengetahuan 2) persuasi 3) keputusan 4) pelaksanann 5) konfirmasi.
·         Teori agenda setting,  jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggap nya penting. Jadi, apa yang dianggap penting oleh media massa juga dianggap penting oleh masyarakat
·         Teori dependensi efek komunikasi massa, teori pada dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur social yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarkat modern, dimana media massa dianggap sebagai system informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan.
·         Spiral of silent, teori ini menjelaskan bahwa menjelaskan bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut terletak dalam suatu proses saling mempengaruhi.
G.  Empat teori pers
      Dalam Four Theories of the Press (Siebert, Peterson, dan Schramm, 1956, Saverin dan Tankard, Jr. 2005:373), membagi pers di dunia dalam 4 kategori: otoriter, liberal, tanggung.


N  BAB X
PENELITIAN KOMUNIKASI
A.   Proses dan Fokus Penelitian Komunikasi
1.      Proses penelitian
Penelitian adalah proses ilmiah yang selalu ada dalam kehidupan intelektual manusia berdasarkan sifat ingin tahu yang ada dalam hidup ilmuwan. Dimana proses penelitian ilmiah itu meliputi hal-hal berikut: (a) penentuan masalah dan judul penelitian, (b) perumusan permasalahan penelitian, (c) penelusuran teoritikal, (d) penyusunan desain penelitian, (e) penyusunan instrumen penelitian, (f) penentuan sumber data, populasi dan sampel, (g) penentuan metode pengumpulan data, (h) pengumpulan data, (i) mengolah dan menganalisis data, (j) membahas hasil penelitian, (k) penulisan laporan penelitian.
Keseluruhan proses tersebut terbagi dalam beberapa kategori pekerjaan penelitian, yaitu: (a) penentuan rancangan-rancangan penelitian, (b) penentuan problem teori yang akan digunakan, (c) menentukan problem aplikasi lapangan.
2.      Fokus penelitian
Yang dimaksud dengan fokus penelitian komunikasi menurut kajian mikro komunikasi adalah: pertama, dimulai dari komponen komunikator yang merupakan sumber informasi guna menyampaikan pesan dalam proses komunikasi. Kedua, komponen pesan yang dikirim oleh komunikator ke komunikan. Ketiga, komponen media komunikasi yang digunakan oleh komunikator untuk sampainya pesan pada komunikan. Keempat, komponen komunikan dalam proses komunikasi. Kelima, komponen efek atau dampak dari keseluruhan proses komunikasi. Sedangkan berdasarkan komponen makronya yaitu berhubungan dengan kajian-kajian komunikasi dalam perspektif yang lebih luas serta bersentuhan dengan bidang-bidang lain yang memungkinkan kajian komunikasi diperbesar dan membuka diri terhadap bidang-bidang sosial lainnya serta memungkinkan lahirnya kajian-kajian baru dalam studi-studi komunikasi dalam rangka “membesarkan” disiplin ilmu komunikasi.

B.     Pendekatan Penelitian
1.      Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan ini adalah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu. Sasaran kajian ini adalah pola-pola yang berlaku sebagai prinsip-prinsip umum yang hidup dalam masyarakat. Pendekatan kualitatif mencakup berbagai metodologi yang fokusnya menggunakan pendekatan interpretatif dan naturalistic tehadap pokok kajiannya.





a.      Desain penelitian kualitatif
Hal-hal umum yang perlu dipahami dalam membuat desain penelitian komunikasi dengan format kualitatif adalah:
a.       Rumusan masalah: mempunyai karakteristik tidak terukur, menganggap teori yang ada mempunyai kemungkinan tidak cocok, tidak akurat, tidak betul dan cenderung bias, berusaha mengeksplorasi fenomena dan membangun teori baru.
b.      Peranan peneliti: penelitian kualitatif merupakan penelitian interpretatif sehingga bias, nilai, dan prasangka peneliti dinyatakan secara emplisit dalam laporan penelitian.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengumpulan data adalah: (a) identifikasi batasan-batasan pengumpulan data, (b) membuat alasan pemilihan prosedur pengumpulan data.
Sedangkan Model desain penelitian komunikasi kualitatif:
a.      Desain Deskriptif-Kualitatif
Format ini banyak memiliki kesamaan dengan deskriptif-kuantitatif, karena itu desain deskriptif-kualitatif bisa disebut pula dengan kuasi kualitatif atau desain kualitatif semu. Artinya desain ini belum benar-benar kualitatif karena bentuknya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperolehnya.
b.      Desain Kualitatif-Verifikatif
Format ini merupakan upaya pendekatan induktif terhadap seluruh proses penelitian yang akan dilakukan, karena itu format desain penelitiannya secara total berbeda dengan format penelitian kuantitatif.
c.       Desain Grounded Research
Format ini dikonstruksi agar peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui permasalahannya di lapangan.
d.      Analisis kualitatif
Analisis kualitatif umumnya tidak digunakan untuk mencari data dalam arti frekuensi, akan tetapi digunakan untuk menganalisis makna dari data yang tampak di permukaan itu, dengan demikian maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah fakta dan bukan untuk menjelaskan fakta tersebut.
2.      Pendekatan  Kuantitatif
a.      Format desain penelitian Kuantitatif
Pada bab pendahuluan berisi: (1) judul penelitian, (2) latar belakang masalah, (3) masalah penelitian, (4) tujuan penelitian, (5) tinjauan pustaka, (6) hipotesis (kalau diperlukan). Pada bab kedua tentang metode penelitian: (1) populasi penelitian, (2) sampel dan teknik sampling, (3) metode pengumpulan data, (4) metode dan rancangan analisis data statistika. Pada bab terakhir yaitu bab pembahasan dan laporan penelitian: (1) rancangan analisis data dan pengujian hipotesis penelitian, (2) rancangan pembahasan hasil penelitian, (3) rancangan laporan penelitian.
b.      Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan variabel penelitian, yaitu persoalan hubungan, pengaruh, perbedaan, dan identifikasi.

C.    Metode Penelitian
Pada pendekatan kualitatif, lebih cenderung menggunakan analisis-analisis isi kualitatif dan rumpunnya, seperti framming analysis, discourses analysis, hermeneutik, analisis struktur, analisis isi media, dan varian-varian metode kritis. Sedangkan pendekatan kuantitatif dalam komunikasi lebih banyak menggunakan metode pengumpulan data, seperti angket, wawancara, dokumentasi.


N  BAB XI
EFEK MEDIA MASSA
A. Efek Media Yang Terencana
      Efek media massa yang dapat direncanakan bisa terjadi dalam waktu yang cepat tetapi juga bisa terjadi dalam waktu ynag lama. Contoh dari dua tipologi efek media massa ini  (tipologi terencana dalam waktu pendek dan dalam waktu lama) adalah sederet pemberitaan media tentang penggunaan formalin dalam makanan. Beirta ini bisa jadi propaganda, bisa jadi kampanye media, bahkan bisa pula menjadi agenda setting, namun dilakukan dalam waktu pendek, efeknya terhadap masyarakat adalah bahwa masyarakat menjadi sangat terpukul karena selama ini tak menyadarai bahwa makanan itu mengandung formalin, masyarakat takut mangkomsumsi, akibatnya produsen bangkrut.
B. Efek Media Yang Tidak Terencana
      Efek media massa yang terjadi tak terencana dapat berlangsung dalam dua tipologi yaitu terjadi dalam waktu cepat dan terjadi dalam waktu lama. Yang terjadi dalam waktu cepat merupakan tindakan reaksional terhadap pemberitaan yang tiba-tiba mangagetkan masyarakat. Contohnya reaksi terhadap majalah tempo oleh seorang pengusaha dijakarta sehingga sampai ke pengadilan. Namun dalam waktu lama tanpa disadari nya, pembaeritaan-pemberitaan itu akan menciptakan “jalan keluar” yang tak dikehendaki oleh dirinya sendiri, apabila ia mengalami masalah yang sama dengan apa yang dilihatnya di televisi, jadi efek media massa ini telah menciptakan “peta analog” sehingga apabila orang itu terkena musibah maka akan dengan gampang saja ia menggunakan racun nyamuk untuk mengakhiri hidupnya


N  BAB XII
MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN MEDIA MASSA
A. Mistisme dan tahayul
      Mistik dan tahayul seperti yang disajikan di media massa di pahami oleh masyarakat sebagai mistik dan tahayul dalam konsep masyarakat  yaitu sarat dengan suasana misteri, kengerian, mencekam, horor, dll. Kebiasaan menonton tayangan mistik ini selain merupakan sebuah petualangan batin seseorang juga sebuah budaya masyarakat yang dilakukan di hampir semua masyarakat.
1. Macam-macam tayangan mistik dan tahayul
  • Mistik-semi sains, yaitu flim mistik yang berhubungan dengan fiksi ilmiah.contoh nya manusia harimau, pertunjukkan dedy corbuzzer,dll.
  • Mistik-fiksi, yaitu flim mistik hiburan yang tidak masuk akal, bersifat fiksi. Contohnya flim kartun Scooby doo.
  • Mistik-horor, yaitu flim mistik yang lebih banyak mengeksploitasi dunia lain, seperti hubungan dengan jin, dll.
2. Bahaya tayangan mistik dan tahayul
            Bahaya terbesara dari tayangan misitk dan tahayul adalah pada kerusakan sikap dan perilaku.
B. Pelecehan seksual dan pornomedia
1. Berawal dari wacana seks
      Yang menjadi objek porno selalu tubuh wanita. Ada dua kutub yang mejadi konflik dalam menilai tubuh perempuan. pertama, kelompok yang memuja tubuh sebagai objek seks serta merupakan sumber kebahagiaan. Kedua, kelompok yang menuduh seks sebagai objek maupun subjek dari sumber malapetaka bagi kaum perempuan itu sendiri.
2. Pergeseran konsep pornografi
      Dalam wacana porno atau penggambaran tindakan pencabulan (pornografi) kontemporer, ada beberapa varian pemahaman porno yang dapat di konseptualisasikan, seperti:
  • Pornografi: gambar-gambar perilaku pencabulan yang lebih banyak menonjolkan tubuh dan alat kelamin manusia.
  • Pornoteks: karya porno yang ditulis naskah cerita atau berita dalam berbagai versi hubungan seksual, dalam berbagai bentuk narasi, termasuk pula cerita porno dalam buku-buku komik.
  • Pornosuara: kata-kata dan kalimat yang di ucapkan secara langsung maupun tidak langsung melakukan rayuan seksual, atau tentang tuturan objek seksual atau aktivitas seksual.
  • Pornoaksi: penggambaran aksi gerakan, liukan tbuh yang dapat merangsang, yang di pertontonkan langsung dari seseorang kepada orang lain.
  • Pornomedia: agenda media tentang porno dan penggunaan media massa dan telekomunikasi ini untuk menyebarkan porno tersebut inilah yang dimaksud dengan pornomedia.
3. Pengaruh pornomedia; kritik terhadap pornografi
      Substansi persoalan adalah pada pornomedia karena apapun tindakan porno yang dilakukan oleh masyarakat menjadi konteks dalam “kewilayahan domestic” namaun apabila tindakan porno itu ditayangkan di media massa, menjadi konsumsu public, maka pornomedia inilah yang sangat berbahaya, karena pornomedia mampu menciptakan kekuatan konstruksi social media massa itu.
4. Konstruksi social pornomedia
      Ketika media massa menggunakan pornomedia sebagai objek pemberitaan, maka informasi pemberitaan porno itu akan sangat terkontruksi sebagai pengetahuan di masyarakat. Proses kecepatan ini terjadi melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.
            C. Kekerasan perempuan di media massa
1. Citra kekerasan perempuan
      Seks di masyarakat selalu digambarkan sebagai kekuasaan laki-laki terhadap perempuan, seks merupakan bagian yang dominan dalam hubungan laki-laki dan perempuan, serta menempatkan perempuan sebagai sobordinasi, perempuan selalu menjadi objek dalam media.
2. Kekuasaan laki-laki atas perempuan
      Pemberitaan media massa juga tidak seimbang antara pemaknaan ruang public laki-laki dan ruang public perempuan. Ketika media massa menyangkut laki-laki, maka media massa menyorotinya sebagai ‘pahlawan-pahlawan’ karena masyarkat membutuhkan mereka. Namun ketika media massa menyorot perempuan, terkesan maknanya hanya sebagai pelengkap saja.
            D. Kekerasan dan sadisme
      Kekerasan media massa bisa muncul secara fisik maupun verbal bagi media televisi. Bentuk kekerasan dan sadisme media massa dengan modus yang sama disemua media massa, yaitu lebih menonjolkan kengerian dan keseraman dimana tujuan pemberitaan itu sendiri.
            E. Pembunuhan karakter
      Mengadili seseorang melalui media massa merupakan bentuk kekerasan terkadap orang lain. Sasaran mengadili seseorang melalui media massa adalah pembunuhan karakter seseorang agar supaya reputasi orang tersebut menjadi hancur.  

N  BAB XIII
MASA DEPAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI
A.    Agenda Penting
1.      Time and Space dan Stasiun Media Bergerak (Telapak Tangan)
Pada kenyataannya bahwa perkembangan media penyiaran sedang bergeser dari stasiun tetap ke stasiun bergerak dalam “telapak tangan kita”. Teknologi lama tetang stasiun radio dan televisi mengacu pada sebuah bangun, ruang, dan tempat yang dibatasi dengan berbagai instalasi canggih dan rumit. Namun saat ini, teknologi seluler yang kita gunakan sedang mengarah ke sebuah stasiun siaran bergerak dalam genggaman kita. Setiap kejadian dapat kita siarkan dalam waktu itu juga ke siapa saja yang ingin kita siarkan.
2.      New Media
Kajian-kajian berbagai aspek tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat urgen terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru, karena tidak saja menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana konstruksi media massa memberi konstribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan.
3.      Cyber dan Ruang Waktu
Masalah perkembangan teknologi telematika dan dunia cyber, menjadi perhatian yang tak habis-habisnya diberikan untuk mengikuti dan membuka misteri ini. Seperti umpamanya, persoalan “ruang waktu”, persoalan cyber, dimana berdasarkan perkembangan akhir-akhir ini bahwa misteri “ruang waktu” dan cyber adalah dua misteri yang sesungguhnya memiliki kaitan satu dengan lainnya. Apabila secara tuntas misteri keduanya dapat dipecahkan, maka sebenarnya manusia memiliki ruang kehidupan baru yang tak terbatas.
4.      Citra dan Konstruksi Sosial Media Massa
Persoalan citra dalam konstruksi sosial media massa, sampai saat ini pun belum tuntas dan belum mampu membuka berbagai misteri keilmuan yang ada. Misteri citra berbeda dengan cyber, apabila misteri cyber ada pada konten telematika, sedangkan misteri citra media ada pada konten kognitif orang.


B.     Tenaga Pengajar dan Peneliti
Tenaga pengajar dan peneliti di bidang komunikasi saat ini masig sangat terbatas yang ada di berbagai perguruan tinggi, akibatnya banyak pekerjaan penelitian yang seharusnya dilakukan menjadi terbengkalai. Sangat sedikit tenaga pengajar dan peneliti yang tersedia sesungguhnya menjadi masalah umum dalam dunia pendidikan tinggi, hal itu disebabkan karena begitu rendah apresiasi masyarakat dan pemerintah terhadap profesi pengajar dan peneliti, sementara orang-orang yang telah memilih pekerjaan ini sebagai profesi lebih banyak disebabkan karena pertimbangan ekonomi, sehingga bagaimanapun mereka harus memenuhi tujuan-tujuan hidup itu.