Nama : Ade Putra Setiawansyah Hari
: Sabtu / 09-01-2016
Mk : Midterm Komunikosi Nonverbal Dosen : Syahril Furqany,M.I.Kom
Unit : 1
Jawaban
:
1.
Adapun gerak
tangan sebagai isyarat masyarakat jepang dan Indonesia yaitu:
a.
Di tinjau dari
persaman pergerakan tangan sebagai isyarat antara masyarakat jepang dengan
Indonesia.
seperti
gerakan tangan yang menyuruh orang untuk berdiam diri, memanggil seseorang,
menyatakan perpisahan, menyatakan bau yang tidak sedap dan menulis huruf di
udara.
b.
Di tinjau dari perbedaan
pergerakan tangan sebagai isyarat antara masyarakat jepang dengan Indonesia
akan tetapi memiliki suatu persamaan.
Gerak isyarat yang
menyatakan hal positif seperti orang Indonesia mengatakan dengan kata ok dengan
mengacupka jempol, sedang masyarakat jepang dengan melakukan membuat lingkaran
jari telunjuk dengan jempol sehingga membentuk “o”. gerak isyarat untuk
menunjukkan hal negatif, masyarakat jepang melakukan degan menyilangkan kedua
tangan dan masyarakat Indonesia dengan mengacungkan jempol kebawah dengan
terbalik. Menyatakan gerak isyarat ketidaksetujuan, gerak isyarat untuk uang
dan gerak isyarat untuk menunjuk diri sendiri.
c.
Kesalahpahaman
gerak isyarat antara masyarakat jepang dengan masyarakat lain yang berbeda latar
belakang budaya.untuk mengetahui agar tidak terjadi kesalahpahaman sisi positif
dan negatif, dalam hal ini kita harus memahami suatu budaya orang lain.
2.
(a)
Jika berbicara dimana mendapatkan komunikasi nonverbal dalam kehidupan
sehari-hari sebenarnya bisa di katakan bahwa dimana kita berada disitulah
komunikasi nonverbal bersama kita.(b) Walaupun seseorang tidak menggunakan
komunikasi verbal atau hanya diam saja tanpa vocal sekalipun, akan tetapi tidak
bisa dipungkiri bahwasanya sadar atau tidak sadar orang tersebut pasti tidak
bisa lepas dengan komunikasi non verbal seperti misalnya: saat seseorang yang tidak menggunakan komunikasi verbal yang merasa
gatal pasti ia akan menggaruti di mana zona gatal tersebut berada, secara tidak
lansung kita sebagai komunikan merasa mengerti apa yang di lakukan oleh si
orang tersebut, yaitu mencoba menyampaikan bahwa ia sedang gatal. (c)
pentingnya komunikasi non verbal ialah pemanis dari komunikasi verbal,
mengetahui kondisi orang dengan melihat emosi dan gerak geriknya, dan bahkan
penggunaan komunikasi yang kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari sebagian
besarnya adalah komunikasi nonverbal. Bayangkan saja orang yang bisu yang tidak
bisa mengeluarkan vocal komunikasi namun dengan bantuan penggunaan komunikasi non
verbal si bisu tersebut bisa menyampaikan isi hatinya kepada orang lain atau
komunikan. Tentunya bisa kita bayangkan betapa penting komunikasi non
verbal....
3.
Komunikasi
Non verbal sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Menurut Dale G. Leathers
menyebutkan enam alasan mengapa pesan nonverbal sangat penting, yaitu:
(a)
Sangat
menentukan makna dalam komunikasi interpersonal.
(b)
Perasaan
dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan nonverbal.
(c)
Pesan
nonverbal menyampaikan makna dan maksud, relatif lebih bebas dari penipuan,
distorsi, dan kerancuan.
(d)
Mempunyai
fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang
berkualitas tinggi.
(e)
Merupakan
cara komunikasi yang lebih efesien.
(f)
Merupakan
sarana sugesti yang paling tepat.
a.
Ketika
kita mengobrol atau berkomunikasi tatap muka, kita banyak menyampaikan gagasan
dan pikiran kita lewat pesan-pesan non-verbal. Pada gilirannya orang lain pun
lebih banyak membaca pikiran-pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk non-verbal.
Menurut
Birdwhistell tidak lebih dari 30%-35% makna sosial percakapan atau interaksi
dilakukan dengan kata-kata, dan sisanya dilakukan dengan pesan non-verbal.
b.
Dapat
kita lihat kasih sayang dari seoarang ayah yang mungkin tak punya nyali ataupun
keberanian mengatakan secara vebal rasa sayang kepada anak laki-lakinya akan
tetapi melalui komunikasi non verbalnya lah kita dapat melihat bahwasanya Ayah
menunjukkan rasa sayang nya kepada kita , dapat kita lihat contohnya betapa
seorang ayah mampu kehilangan nyawa, melawan malu, berjuang tanpa pamrih dan
lain sebagainya, demi menghidupkan anaknya.
Menurut
Mahrabian (1967), hanya 7% perasaan kasih sayang dapat dikomunikasikan dengan
kata-kata. Selebihnya, 38% dikomunikasikan lewat suara, dan 55% dikomunikasikan
melalui ungkapan wajah (senyum, kontak mata, dan sebagainya).
c.
Pesan
non-verbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar. Misalnya, wanita
selalu mengatakan “tidak” dengan lambang verbal, tetapi pria jarang tertipu.
Mereka tahu ketika “tidak” diucapkan, seluruh anggota tubuhnya menyatakan “ya”.
Kecuali actor-aktor yang terlatih, kita semua lebih jujur berkomunikasi melalui
pesan non-verbal.
Hal
yang kadang kemudian terjadi adalah double banding dimana ketika pesan
non-verbal bertentangan dengan pesan verbal, orang pada akhirnya akan bersandar
pada pesan non-verbal.
d.
Fungsi
metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memperjelas maksud
dan makna pesan. Seperti misalnya dengan gerakan tubuh, emosi, atau menunjukan
kejelasannya.
Seperti
contohnya dosen menjelaskan tentang sebuah cerita mengenai pembahasan mata
kuliahnya, sebut saja nama dosen
tersebut adalah pak syahril furqany, pada saat pak syahril menjelaskan isi
pesan yang di sampaikan seringkali mempraktekkan bahasa tubuhnya demi lebih
memperjelas lagi penjelasanya mengenai apa yang ingin di sampaikan.
e.
Dari
segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu
terdapat redundansi (lebih banyak lambang dari yang diperlukan), repetisi,
ambiguity, dan abstraksi. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan
pikiran kita secara verbal daripada secara nonverbal.
Seperti
contohnya dua orang yang sedang smsan di facebook ataupun bbm jika menggunakan
komunikasi verbal secara tulisan tentunya memakan waktu yang sedikit lama dan
berbelit- belit, untuk lebih efektifnya jika seseorang mengirimkan pesannya
secara emotion atau logo ekpresi akan lebih mempersingkat waktu atau lebih
mudah di pahami oleh komunikan keadaan apa yang sedang kita alami.
f.
Ada
situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan atau emosi
secara tidak langsung. Sugesti di sini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada
orang lain secara implicit.
seseorang wanita yang sedang berbicara dengan
kawan-kawanya dalam keadaan senang, gemira, ria, tiba-tiba wanita tersebut lansung sedih dan
mengeluarkan air mata secara tidak lansung, mungkin bisa jadi dari arah
pembicaraan yang baru saja dibicarakan oleh sekumpulan wanita tersebut atau ada
sebab lainya yang membuatnya kembali kepada situasi yang membuatnya sedih
4.
(a)
komunikasi verbal/vocal
Berarti
komunikasi yang mengeluarkan suara atau komunikasi secara lisan
Contohnya
: Ade meminta tugas komunikasi non verbal kepada junaidi dan junaidi menjawab
dari permintaan Ade.
(b)
komunikasi verbal/ non vocal
Berarti
komunikasi yang berbentuk pesan tertulis atau komunikasi secara tulisan
Contohnya
: Ade meminta tugas komunikasi nonverbal kepada junaidi melalui pesan singkat atau
sms dan junaidi membalasnya dengan sms juga.
(c)
komunikasi nonverbal/ vocal
Berarti
komunikasi yang mengeluarkan suara berbentuk gerutuan atau vocalisasi
Contohnya
: Ade meminta tugas komunikasi non verbal kepada junaidi namun junaidi membalas
dengan gurutuan
(d)
komunikasi nonverbal/ non vocal
Berarti
komunikasi yang berbentuk sikap dan penapilan
Contohnya
: Ade meminta tugas komunikasi non verbal kepada junaidi namun junaidi
memberikan dengan muka yang kesal
5.
a.
Repetisis
Perilaku
nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala
ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan
"Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang
harus pergi untuk menemukan WC.
b.
Substitusi
Perilaku
nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa
berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil
Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda
dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak").
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.
c.
Kontradiksi
Perilaku
nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa
memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman
sambil mencibirkan bibir.
d.
Aksentuasi
Memperteguh,
menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan
tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato.
e.
Komplemen
Perilaku
Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan
berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup
kuliahnya.
Fb : Ade Putra Setiawansyah
Email : Adeputra_Setiawansyah@Yahoo.com
Youtube : Ade Putra Setiawansyah
Blog : Ade Putra Setiawansyah
No comments:
Post a Comment