BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sejak dahulu hingga
sekarang bumi kita sudah banyak mengalami fenomena-fenomena alam baik fenomena
yang biasa hingga fenomena yang luar biasa. Fenomena alam tersebut merupakan
suatu kejadian yang bisa terjadi di suatu tempat, salah satu dari fenomena alam
tersebut adalah siklon tropis.
Siklon tropis
diakibatkan oleh salah satu faktor yaitu perbedaan suhu udara dan permukaan
laut. Selain itu siklon tropis juga sangat tergantung pada letak geografis
suatu daerah. Sebab letak daerah tersebut akan berpengaruh pada proses
terbentuknya siklon tersebut.
Karena sifat siklon
tropis yang seperti itu, maka ada kemungkinan siklon tropis juga dapat
terjadi di Indonesia. Sebab di Indonesia sendiri wilayahnya sebagian besar
adalah daerah perairan, sedangkan siklon tropis muncul dari perairan seperti
lautan
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
itu pengertian dari siklon tropis itu sendiri?
2.
Apa
Penyebab Terjadinya Siklon Tropis?
3.
Bagaimana
Proses Terjadinya Siklon Tropis?
4.
Bagaimana
siklon tropis di Wilayah Indonesia?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari siklon tropis itu sendiri.
2.
Untuk
mengetahui Penyebab Terjadinya Siklon Tropis.
3.
Untuk
mengetahui Bagaimana Proses Terjadinya Siklon Tropis.
4.
Untuk
mengetahui Bagaimana siklon tropis di Wilayah Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Siklon Tropis
Siklon
tropis atau umumnya disebut badai tropis adalah fenomena alam berupa pusaran
angin, hujan dan siklon petir dalam suatu daerah tertutup. Siklon tropis hanya
dapat tumbuh dan berkembang di atas wilayah perairan tropis dan sub tropis yang
hangat dengan kelembaban udara tinggi. Di seluruh dunia terdapat sejumlah
wilayah–wilayah perairan tempat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis dengan
pola musiman yang khas di setiap wilayah.
Menurut metereologi Siklon
Tropis merupakan pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara
rendah. Kekuatan angin yang terjadi pada Siklon Tropis dapat mencapai kecepatan
lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 Km dan berlangsung selama
6 hari hingga 2 minggu.
Siklon
merupakan sebutan dalam dunia klimatologi di mana cuaca berlangsung ekstrim.
Dikatakan ‘siklon tropis’ karena pemicu utamanya berasal dari perairan hangat
di daerah tropis. Namun siklon ini tidak terjadi tepat di katulistiwa,
melainkan terjadi di daerah yang letak astronominya kurang dari 10 LU dan
kurang dari 10 LS. Hal ini dikarenakan adanya efek korioli, yaitu efek
pembelokan arah angin yang disebabkan arah rotasi bumi yang tidak benar-benar
lurus.
Walaupun merupakan
fenomena yang tumbuh di lautan, pergerakan siklon tropis dapat mengarah ke
daratan sehingga dapat menimbulkan bencana serius dengan kerugian material dan
korban manusia yang besar. Pergerakan Siklon Tropis selalu menjauhi lintang
ekuator, sehingga tidak mungkin melintasi daratan Indonesia, walaupun demikian
wilayah Indonesia dapat terkena pengaruh tidak langsung dari siklon tersebut.
Siklon
tropis adalah fenomena alam berupa hujan, pusaran angin, serta siklon petir
dalam suatu daerah yang memiliki tekanan udara rendah.Siklon tropis juga sering
disebut siklon tropis. Fenomena ini merupakan bencana alam yang memiliki efek
kehancuran terbesar di dunia, daerah yang hanya terkena bagian ekornya saja
juga akan mendapat imbasnya.
Siklon
tropis hanya dapat tumbuh dan berkembang di atas wilaya perairan tropis dan sub
tropis yang hangat dengan kelembaban udara tinggi, yang kemunculannya disertai
dengan angin dan hujan dalam kecepatan dan intensitas yang sangat tinggi.
Kekuatan angin yang terjadi pada Siklon Tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari
128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 km bahkan lintasannya mencapai 1000
km dan diameter putaran hingga 500 km. Siklon tropis ini memiliki pusat putaran
yang disebut mata siklon, berdiameter 10 km hingga 100 km yang dikelilingi oleh
dinding awan padat setinggi 16 km. Siklon tropis ini dapat berlangsung selama 6
hari hingga lebih dari satu minggu.
B.
Penyebab Terjadinya Siklon Tropis
Sumber
utama energi raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi
yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke
ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas
energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan
terkumpul menjadi energi penggerak dari siklon tropis. Selain udara lembab juga
diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan
angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut
berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan
deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis. Sedangkan faktor-faktor
yang dapat menimbulkan terjadinya siklon tropis dapat dikatakan sebagai berikut
:
1.
Suhu
air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5o Celsius. Perairan hangat merupakan
sumber energi dari siklon tropis, sehingga ketika siklon tropis bergerak ke
daratan atau perairan dingin maka kekuatan siklon tropis akan melemah secara
drastic
2.
Suhu
pada atmosfer turun drastis dengan meningkatnya ketinggian. Penurunan suhu
atmosfer secara drastis tidak memungkinkan perpindahan kelembaban udara secara
konveksi.Aktifitas siklon petir (thunderstorm) yang mendorong uap air
melepaskan kandungan panasnya.
3.
Kondisi
atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus.
Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah
konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
4.
Gangguan
atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai
dengan pumpunan angin.
5.
Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian
tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses
perkembangan siklon guntur.
6.
Jarak minimum 500 km dari katulistiwa.
Syarat
utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis adalah
1.
Siklon
tropis terbentuk pada lintang >10 derajat (LU & LS). Untuk daerah
lintang equator seperti di Indonesia, Siklon Tropis hampir pasti tidak dapat
terbentuk. Hal ini diakibatkan oleh efek rotasi bumi atau faktor Coriolli yang
kecil di equator. Coriolli kecil berarti vortisitas(kecepatan putaran siklon)
juga kecil, sehingga Siklon Tropis tidak dapat terbentuk. Gangguan yang dapat
terjadi di Indonesia, tapi pertumbuhan selanjutnya yaitu menjadi siklon tropis
akan terjadi pada lintang tingg yang memiliki vortisitas lebih tinggi.
2.
Suhu
muka laut(SST atau Sea Surface Temperatur) di atas ± 26,5oC Untuk
suhu muka laut, di Indonesia dapat memenuhi. Akan tetapi faktor Coriolli lebih
dominan, sehingga walaupun dengan suhu muka laut sekian, masi belum cukup untuk
membentuk siklon tropis di perairan Indonesia.
3.
Adanya
daerah perairan yang luas. Sumber energi utama dari suatu siklon tropis adalah
uap air. Suatu tempat dengan kelembaban udara yang tinggi akan memiliki
banyaknya kandungan uap air.Pelepasan panas kondensasi oleh awan-awan yang
berpotensi menimbulkan siklon merupakan sumber energi utama siklon
tropis.Syarat tersebut dapat dipenuhi oleh daerah perairan ( lautan) di zona
tropis dan subtropis yang temperaturnya dapat mencapai > 26oC
4.
Adanya
gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan konvergensi mencukupi. Siklon
tropis tidak terjadi secar tiba-tiba, akan tetapi memerlukan suatu sistem
putaran dan aliran yang besar di dekat permukaan.
5.
Shear
angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian atas troposfer
(kurang dari 10 m/detik). Shear angin vertikal adalah besar perubahan
angin terhadap ketinggian. Shear angin vertikal yang besar akan mengacaukan
atau mengganggu siklon tropis yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya
pembentukan siklon tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin
vertikal akan memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut dengan
6.
Adanya
lapisan yang relatif basah dekat troposfer bagian tengah (pada ketinggian 5
km). Waktu hidup sebuah siklon tropis adalah dari beberapa jam hingga bertahan
dua minggu, dan secara rata-rata waktu hidup siklon tropis adalah 6 hari dari
waktu terbentuk hingga melebur.
C.
Proses Terjadinya Siklon Tropis
Siklon
tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari
seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka
tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah. Uap air yang
naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan
tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang
menyebabkannya terasa hangat. CDO (Central Dense Overcast) merupakan
daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan
dan siklon petir. Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang
berbentuk lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya
tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km.
Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak
terlihat. Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki
intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi
pada dinding matalah yang paling berbahaya. Pada bagian atas siklon tropis,
angin bergerak keluar dari pusat siklon tropis dengan arah putaran berlawanan
dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah angin berputar kuat, melemah seiring
dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.
Pada
satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon tropis.
Hampir seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan di
zona 30 derajat dari katulistiwa, yang disebut Zona Konvergensi Antara Tropis
(ITCZ Intertropical Convergence Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya
awan-awan hujan yang deras dan berhari-hari serta menimbulkan angin kencang.
Sumber
utama energi raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi
yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke
ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas
energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan
terkumpul menjadi energi penggerak dari siklon tropis. Selain udara lembab juga
diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan
angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut
berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi ,
hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis. Karena angin yang
kencang tersebut membentuk pusaran maka seringkali disebut sebagai siklon
tropis.
Ø
Siklon
Tropis merupakan istilah yang masih bersifat umum. Selanjutnya menurut tingkat
kematangan formasi bentuk dan kekuatannya, siklon tropis dapat diklasifikasikan
atas:
1. Depresi Tropis
(Tropical Depression)
Pada depresi tropis sudah terjadi
sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan siklon petir pada
suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan
angin berkisar dari 17 hingga 33 knot. Pada depressi tropis tidak diberikan
nama yang khas
2. badai angin Tropis
(Tropical Storm)
Pada badai kuat tropis mulai terlihat
bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum
berkisar dari 17 hingga 33 meter per detik ( 34 s/d 63 knot, 39 s/d 73 mph atau
62 s/d 117 km/jam). Untuk badai angin diberikan nama-nama yang khas untuk
membedakan antara setiap kejadian siklon tropis.
Untuk memberi gambaran kekuatan dan
dampak yang bisa dihasilkan oleh Siklon Tropis / Hurricane maka dibuat pedoman
skala kekuatan Hurricane. Skala yang umum digunakan adalah Skala
Saffir-Simpson, yang dibagi atas lima kelas kategori , yakni
Dampak
kerugian yang diakibatkan oleh Hurricane tidak mutlak bergantung pada tingkat
skala kekuatan di atas. Wilayah kejadian (seperti daerah permukiman atau lautan
terbuka) serta bencana alam susulan akibat dari Hurricane seperti banjir atau
longsor, turut mempengaruhi besar kerugian dan korban manusia.
D.
Wilayah Indonesia
Letak
Astronomis suatu negara ialah letak suatu tempat didasarkan pada posisinya
terhadap garis lintang dan garis bujur.Garis lintang merupakan garis-garis yang
sejajar dengan khatulistiwa yang melintang mengitari bumi sampai daerah
kutub.Sementara, garis bujur merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan
wilayah kutub utara dan selatan.Garis-garis tersebut merupakan garis khayal
yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan posisi suatu daerah di muka
bumi.
Berdasarkan
letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95°
BT – 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh
Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau
Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling
barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah
Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT.
Wilayah
Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di
daerah lintasan timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang
bujur 46° (sama dengan 118 keliling bumi) dan lebar lintang 17°.
Pengertian
letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan
bumi.Letak geografis disebut juga letak relatif, karena posisinya ditentukan
oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya. Menurut letak geografisnya
Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, dan di antara
dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Ø
Penyebab
Indonesia sebagai daerah tropis namun jarang terkena siklon tropis :
1.
Adanya pengaruh korioli
Siklon
tropis begerak berbanding lurus dengan besar gaya coriolis bumi. Karena Indonesia
berada di wilayah ekuator dengan sudut lintang rendah (besar lintang dinyatakan
dengan tanda Sinus Ф), maka besarnya (hasil perhitungan) Sinus yang didapat
mendekati nol. Hal ini menyebabkan siklon tropis tidak mungkin melintasi
wilayah Indonesia.
2.
Topografi Indonesia yang tidak memungkinkan
Indonesia
bukan daerah lintasan siklon, negara-negara yang seringkali menjadi lintasan
siklon adalah Amerika, Jepang, Australia, Filipina dan negara lainnya.
Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu berupa angin
kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat pada daerah-daerah yang dekat dengan
tempat timbulnya siklon. Namun pengaruh siklon ini tidak mutlak selalu
terjadi.Timbulnya hujan lebat dan angin kencang karena pengaruh oleh posisi dan
besarnya (intensitas) siklon, tergantung pula pada faktor sirkulasi udara di
wilayah Indonesia.Terkadang ketika ada indikasi tumbuh siklon, pada beberapa
wilyah kecenderungan cuacanya terlihat memburuk. Tetapi ketika siklon itu sudah
matang atau sudah diberi nama, yang timbul di Indonesia justru hanya angin
kencang dan gelombang tinggi (kecuali daerah yang mempunyai radius 500 km dari
pusat siklon yang lebih sering mengalami hujan lebat). Kemudian di saat siklon
tersebut sudah menjauhi wilayah Indonesia atau ketika intensitasnya sudah
melemah justru cuaca bagian Selatan cenderung banyak hujan lebat.Itu semua
tidak mutlak terjadi, tergantung dari sirkulasi udara di atas wilayah
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Siklon merupakan
sebutan dalam dunia klimatologi di mana cuaca berlangsung ekstrim. Dikatakan ‘siklon
tropis’ karena pemicu utamanya berasal dari perairan hangat di daerah tropis.
Sumber utama energi
raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi yakni yakni
mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke
ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas
energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan
terkumpul menjadi energi penggerak dari siklon tropis. Selain udara lembab juga
diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan
angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut
berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi ,
hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis.
Siklon tropis
berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh
tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan
udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah. Uap air yang naik ke
atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan
tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang
menyebabkannya terasa hangat. CDO (Central Dense Overcast) merupakan
daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan
dan siklon petir.
Penyebab matinya
sebuah siklon tropis adalah ketika siklon tersebut meninggalkan perairan
pasokan energi uap air akan berkurang. Lalu ketika siklon menuju daratan lebih
cepat dingin dari pada perairan sehingga udara naik menjadi lebih dingin.
Selain itu contour atau topografi daratan yang dapat mengahambat aliran angin.
Indonesia hanya akan
terkena pengaruh tidak langsung yaitu berupa angin kencang, gelombang tinggi,
dan hujan lebat pada daerah-daerah yang dekat dengan tempat timbulnya siklon.
Namun pengaruh siklon ini tidak mutlak selalu terjadi.Timbulnya hujan lebat dan
angin kencang karena pengaruh oleh posisi dan besarnya (intensitas) siklon,
tergantung pula pada faktor sirkulasi udara di wilayah Indonesia.Terkadang
ketika ada indikasi tumbuh siklon, pada beberapa wilyah kecenderungan cuacanya
terlihat memburuk. Tetapi ketika siklon itu sudah matang atau sudah diberi nama,
yang timbul di Indonesia justru hanya angin kencang dan gelombang tinggi
(kecuali daerah yang mempunyai radius 500 km dari pusat siklon yang lebih
sering mengalami hujan lebat). Kemudian di saat siklon tersebut sudah menjauhi
wilayah Indonesia atau ketika intensitasnya sudah melemah justru cuaca bagian
Selatan cenderung banyak hujan lebat.Itu semua tidak mutlak terjadi, tergantung
dari sirkulasi udara di atas wilayah Indonesia.
B
Saran
Meskipun Indonesia
bukanlah daerah lintasan siklon dan menerima pengaruh secara langsung,
sebaiknya pemerintahan dan penduduk Indonesia dapat mempersiapkan diri untuk
penanggulangan dari pengaruh siklon tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø
Winarso, Paulus Agus. 2012.
Kejadian alam langka di wilayah Indonesia, Giatnya Siklon Tropis Kirrily Akhir
bulan April 2009/27 April 2009, [Online]. Tersedia :
http://amg.ac.id/pubs/jurnal/OpiniSiklonLangkaMunculdiMaluku.pdf (31 Oktober
2012)
Ø
Ahira, Anne. 2011. Angin Topan,
[Online]. Tersedia : http://www.anneahira.com/angin-topan.htm (31 Oktober 2012)
Ø
Wijaya, Chandra Mukti. 2010.
Siklon Proses Blogger, [Online]. Tersedia :
http://www.4shared.com/get/gluSINYX/siklon_proses_blogeer.html (31 Oktober
2012)
Ø
Wijaya, Chandra Mukti. 2010.
Siklon Tropis/ Tropical Cyclone, [Online]. Tersedia :
http://phenomenaalam.blogspot.com/2010/12/siklon-tropis-tropical-cyclone.html
(31 Oktober 2012)
Ø
Pustekom. 2005. Siklon Tropis,
[Online]. Tersedia :
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Fenomena.Alam/Siklon/all.htm
(31 Oktober 2012)
No comments:
Post a Comment