MENU

Thursday, January 28, 2016

SIKLON TROFIS


BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah
Sejak dahulu hingga sekarang bumi kita sudah banyak mengalami fenomena-fenomena alam baik fenomena yang biasa hingga fenomena yang luar biasa. Fenomena alam tersebut merupakan suatu kejadian yang bisa terjadi di suatu tempat, salah satu dari fenomena alam tersebut adalah siklon tropis.
Siklon tropis diakibatkan oleh salah satu faktor yaitu perbedaan suhu udara dan permukaan laut. Selain itu siklon tropis juga sangat tergantung pada letak geografis suatu daerah. Sebab letak daerah tersebut akan berpengaruh pada proses terbentuknya siklon tersebut.
Karena sifat siklon tropis yang seperti itu,  maka ada kemungkinan siklon tropis juga dapat terjadi di Indonesia. Sebab di Indonesia sendiri wilayahnya sebagian besar adalah daerah perairan, sedangkan siklon tropis muncul dari perairan seperti lautan
B.    Rumusan Masalah
1.      Apa itu pengertian dari siklon tropis itu sendiri?
2.      Apa Penyebab Terjadinya Siklon Tropis?
3.      Bagaimana Proses Terjadinya Siklon Tropis?
4.      Bagaimana siklon tropis di Wilayah Indonesia?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari siklon tropis itu sendiri.
2.      Untuk mengetahui Penyebab Terjadinya Siklon Tropis.
3.      Untuk mengetahui Bagaimana Proses Terjadinya Siklon Tropis.
4.      Untuk mengetahui Bagaimana siklon tropis di Wilayah Indonesia.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Siklon Tropis
Siklon tropis atau umumnya disebut badai tropis adalah fenomena alam berupa pusaran angin, hujan dan siklon petir dalam suatu daerah tertutup. Siklon tropis hanya dapat tumbuh dan berkembang di atas wilayah perairan tropis dan sub tropis yang hangat dengan kelembaban udara tinggi. Di seluruh dunia terdapat sejumlah wilayah–wilayah perairan tempat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis dengan pola musiman yang khas di setiap wilayah.
Menurut metereologi Siklon Tropis merupakan pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara rendah. Kekuatan angin yang terjadi pada Siklon Tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 Km dan berlangsung selama 6 hari hingga 2 minggu.
Siklon merupakan sebutan dalam dunia klimatologi di mana cuaca berlangsung ekstrim. Dikatakan ‘siklon tropis’ karena pemicu utamanya berasal dari perairan hangat di daerah tropis. Namun siklon ini tidak terjadi tepat di katulistiwa, melainkan terjadi di daerah yang letak astronominya kurang dari 10 LU dan kurang dari 10 LS. Hal ini dikarenakan adanya efek korioli, yaitu efek pembelokan arah angin yang disebabkan arah rotasi bumi yang tidak benar-benar lurus.
Walaupun merupakan fenomena yang tumbuh di lautan, pergerakan siklon tropis dapat mengarah ke daratan sehingga dapat menimbulkan bencana serius dengan kerugian material dan korban manusia yang besar. Pergerakan Siklon Tropis selalu menjauhi lintang ekuator, sehingga tidak mungkin melintasi daratan Indonesia, walaupun demikian wilayah Indonesia dapat terkena pengaruh tidak langsung dari siklon tersebut.
Siklon tropis adalah fenomena alam berupa hujan, pusaran angin, serta siklon petir dalam suatu daerah yang memiliki tekanan udara rendah.Siklon tropis juga sering disebut siklon tropis. Fenomena ini merupakan bencana alam yang memiliki efek kehancuran terbesar di dunia, daerah yang hanya terkena bagian ekornya saja juga akan mendapat imbasnya.
Siklon tropis hanya dapat tumbuh dan berkembang di atas wilaya perairan tropis dan sub tropis yang hangat dengan kelembaban udara tinggi, yang kemunculannya disertai dengan angin dan hujan dalam kecepatan dan intensitas yang sangat tinggi. Kekuatan angin yang terjadi pada Siklon Tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 km bahkan lintasannya mencapai 1000 km dan diameter putaran hingga 500 km. Siklon tropis ini memiliki pusat putaran yang disebut mata siklon, berdiameter 10 km hingga 100 km yang dikelilingi oleh dinding awan padat setinggi 16 km. Siklon tropis ini dapat berlangsung selama 6 hari hingga lebih dari satu minggu.

B.    Penyebab Terjadinya Siklon Tropis
Sumber utama energi raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari siklon tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis. Sedangkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya siklon tropis dapat dikatakan sebagai berikut :
1.      Suhu air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5o Celsius. Perairan hangat merupakan sumber energi dari siklon tropis, sehingga ketika siklon tropis bergerak ke daratan atau perairan dingin maka kekuatan siklon tropis akan melemah secara drastic
2.      Suhu pada atmosfer turun drastis dengan meningkatnya ketinggian. Penurunan suhu atmosfer secara drastis tidak memungkinkan perpindahan kelembaban udara secara konveksi.Aktifitas siklon petir (thunderstorm) yang mendorong uap air melepaskan kandungan panasnya.
3.      Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
4.      Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.
5.       Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan siklon guntur.
6.       Jarak minimum 500 km dari katulistiwa.


Syarat utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis adalah
1.             Siklon tropis terbentuk pada lintang >10 derajat (LU & LS). Untuk daerah lintang equator seperti di Indonesia, Siklon Tropis hampir pasti tidak dapat terbentuk. Hal ini diakibatkan oleh efek rotasi bumi atau faktor Coriolli yang kecil di equator. Coriolli kecil berarti vortisitas(kecepatan putaran siklon) juga kecil, sehingga Siklon Tropis tidak dapat terbentuk. Gangguan yang dapat terjadi di Indonesia, tapi pertumbuhan selanjutnya yaitu menjadi siklon tropis akan terjadi pada lintang tingg yang memiliki vortisitas lebih tinggi.
2.             Suhu muka laut(SST atau Sea Surface Temperatur) di atas ± 26,5oC Untuk suhu muka laut, di Indonesia dapat memenuhi. Akan tetapi faktor Coriolli lebih dominan, sehingga walaupun dengan suhu muka laut sekian, masi belum cukup untuk membentuk siklon tropis di perairan Indonesia.
3.             Adanya daerah perairan yang luas. Sumber energi utama dari suatu siklon tropis adalah uap air. Suatu tempat dengan kelembaban udara yang tinggi akan memiliki banyaknya kandungan uap air.Pelepasan panas kondensasi oleh awan-awan yang berpotensi menimbulkan siklon merupakan sumber energi utama siklon tropis.Syarat tersebut dapat dipenuhi oleh daerah perairan ( lautan) di zona tropis dan subtropis yang temperaturnya dapat mencapai > 26oC
4.             Adanya gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan konvergensi mencukupi. Siklon tropis tidak terjadi secar tiba-tiba, akan tetapi memerlukan suatu sistem putaran dan aliran yang besar di dekat permukaan.
5.             Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian atas troposfer (kurang dari 10 m/detik). Shear angin vertikal adalah besar perubahan angin terhadap ketinggian. Shear angin vertikal yang besar akan mengacaukan atau mengganggu siklon tropis yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya pembentukan siklon tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin vertikal akan memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut dengan
6.             Adanya lapisan yang relatif basah dekat troposfer bagian tengah (pada ketinggian 5 km). Waktu hidup sebuah siklon tropis adalah dari beberapa jam hingga bertahan dua minggu, dan secara rata-rata waktu hidup siklon tropis adalah 6 hari dari waktu terbentuk hingga melebur.



C.    Proses Terjadinya Siklon Tropis
Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah. Uap air yang naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat. CDO (Central Dense Overcast)  merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan siklon petir. Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km. Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat. Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada dinding matalah yang paling berbahaya. Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat siklon tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.
Pada satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon tropis. Hampir seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan di zona 30 derajat dari katulistiwa, yang disebut Zona Konvergensi Antara Tropis (ITCZ Intertropical Convergence Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya awan-awan hujan yang deras dan berhari-hari serta menimbulkan angin kencang.
Sumber utama energi raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari siklon tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis. Karena angin yang kencang tersebut membentuk pusaran maka seringkali disebut sebagai siklon tropis.
Ø  Siklon Tropis merupakan istilah yang masih bersifat umum. Selanjutnya menurut tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya, siklon tropis dapat diklasifikasikan atas:

1. Depresi Tropis (Tropical Depression)
            Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan siklon petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin berkisar dari 17 hingga 33 knot. Pada depressi tropis tidak diberikan nama yang khas
2. badai angin Tropis (Tropical Storm)
            Pada badai kuat tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar dari 17 hingga 33 meter per detik ( 34 s/d 63 knot, 39 s/d 73 mph atau 62 s/d 117 km/jam). Untuk badai angin diberikan nama-nama yang khas untuk membedakan antara setiap kejadian siklon tropis.
            Untuk memberi gambaran kekuatan dan dampak yang bisa dihasilkan oleh Siklon Tropis / Hurricane maka dibuat pedoman skala kekuatan Hurricane. Skala yang umum digunakan adalah Skala Saffir-Simpson, yang dibagi atas lima kelas kategori , yakni
Dampak kerugian yang diakibatkan oleh Hurricane tidak mutlak bergantung pada tingkat skala kekuatan di atas. Wilayah kejadian (seperti daerah permukiman atau lautan terbuka) serta bencana alam susulan akibat dari Hurricane seperti banjir atau longsor, turut mempengaruhi besar kerugian dan korban manusia.
D.    Wilayah Indonesia
Letak Astronomis suatu negara ialah letak suatu tempat didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur.Garis lintang merupakan garis-garis yang sejajar dengan khatulistiwa yang melintang mengitari bumi sampai daerah kutub.Sementara, garis bujur merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan wilayah kutub utara dan selatan.Garis-garis tersebut merupakan garis khayal yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan posisi suatu daerah di muka bumi.
Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT. 

Wilayah Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah lintasan timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang bujur 46° (sama dengan 118 keliling bumi) dan lebar lintang 17°.
Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.Letak geografis disebut juga letak relatif, karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya. Menurut letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Ø  Penyebab Indonesia sebagai daerah tropis namun jarang terkena siklon tropis :
1.      Adanya pengaruh korioli
Siklon tropis begerak berbanding lurus dengan besar gaya coriolis bumi. Karena Indonesia berada di wilayah ekuator dengan sudut lintang rendah (besar lintang dinyatakan dengan tanda Sinus Ф), maka besarnya (hasil perhitungan) Sinus yang didapat mendekati nol. Hal ini menyebabkan siklon tropis tidak mungkin melintasi wilayah Indonesia.
2.      Topografi Indonesia yang tidak memungkinkan
Indonesia bukan daerah lintasan siklon, negara-negara yang seringkali menjadi lintasan siklon adalah Amerika, Jepang, Australia, Filipina dan negara lainnya. Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu berupa angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat pada daerah-daerah yang dekat dengan tempat timbulnya siklon. Namun pengaruh siklon ini tidak mutlak selalu terjadi.Timbulnya hujan lebat dan angin kencang karena pengaruh oleh posisi dan besarnya (intensitas) siklon, tergantung pula pada faktor sirkulasi udara di wilayah Indonesia.Terkadang ketika ada indikasi tumbuh siklon, pada beberapa wilyah kecenderungan cuacanya terlihat memburuk. Tetapi ketika siklon itu sudah matang atau sudah diberi nama, yang timbul di Indonesia justru hanya angin kencang dan gelombang tinggi (kecuali daerah yang mempunyai radius 500 km dari pusat siklon yang lebih sering mengalami hujan lebat). Kemudian di saat siklon tersebut sudah menjauhi wilayah Indonesia atau ketika intensitasnya sudah melemah justru cuaca bagian Selatan cenderung banyak hujan lebat.Itu semua tidak mutlak terjadi, tergantung dari sirkulasi udara di atas wilayah Indonesia.



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Siklon merupakan sebutan dalam dunia klimatologi di mana cuaca berlangsung ekstrim. Dikatakan ‘siklon tropis’ karena pemicu utamanya berasal dari perairan hangat di daerah tropis.
Sumber utama energi raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi yakni yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari siklon tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis.
Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah. Uap air yang naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat. CDO (Central Dense Overcast)  merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan siklon petir.
Penyebab matinya sebuah siklon tropis adalah ketika siklon tersebut meninggalkan perairan pasokan energi uap air akan berkurang. Lalu ketika siklon menuju daratan lebih cepat dingin dari pada perairan sehingga udara naik menjadi lebih dingin. Selain itu contour atau topografi daratan yang dapat mengahambat aliran angin.
Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu berupa angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat pada daerah-daerah yang dekat dengan tempat timbulnya siklon. Namun pengaruh siklon ini tidak mutlak selalu terjadi.Timbulnya hujan lebat dan angin kencang karena pengaruh oleh posisi dan besarnya (intensitas) siklon, tergantung pula pada faktor sirkulasi udara di wilayah Indonesia.Terkadang ketika ada indikasi tumbuh siklon, pada beberapa wilyah kecenderungan cuacanya terlihat memburuk. Tetapi ketika siklon itu sudah matang atau sudah diberi nama, yang timbul di Indonesia justru hanya angin kencang dan gelombang tinggi (kecuali daerah yang mempunyai radius 500 km dari pusat siklon yang lebih sering mengalami hujan lebat). Kemudian di saat siklon tersebut sudah menjauhi wilayah Indonesia atau ketika intensitasnya sudah melemah justru cuaca bagian Selatan cenderung banyak hujan lebat.Itu semua tidak mutlak terjadi, tergantung dari sirkulasi udara di atas wilayah Indonesia.
B       Saran
Meskipun Indonesia bukanlah daerah lintasan siklon dan menerima pengaruh secara langsung, sebaiknya pemerintahan dan penduduk Indonesia dapat mempersiapkan diri untuk penanggulangan dari pengaruh siklon tersebut.




















DAFTAR PUSTAKA

Ø  Winarso, Paulus Agus. 2012. Kejadian alam langka di wilayah Indonesia, Giatnya Siklon Tropis Kirrily Akhir bulan April 2009/27 April 2009, [Online]. Tersedia : http://amg.ac.id/pubs/jurnal/OpiniSiklonLangkaMunculdiMaluku.pdf (31 Oktober 2012)
Ø  Ahira, Anne. 2011. Angin Topan, [Online]. Tersedia : http://www.anneahira.com/angin-topan.htm (31 Oktober 2012)
Ø  Wijaya, Chandra Mukti. 2010. Siklon Proses Blogger, [Online]. Tersedia : http://www.4shared.com/get/gluSINYX/siklon_proses_blogeer.html (31 Oktober 2012)
Ø  Wijaya, Chandra Mukti. 2010. Siklon Tropis/ Tropical Cyclone, [Online].  Tersedia :
http://phenomenaalam.blogspot.com/2010/12/siklon-tropis-tropical-cyclone.html (31 Oktober 2012)

Ø  Pustekom. 2005. Siklon Tropis, [Online]. Tersedia : http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Fenomena.Alam/Siklon/all.htm (31 Oktober 2012)

No comments:

Post a Comment